MARKET BRIEF: ADHI Akan Terbitkan PUB Rp5 Triliun; WTON Tunda Obligasi

Bareksa • 26 May 2017

an image
Ratusan kendaraan melintas di samping proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya Tbk (ADHI) di Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta Timur. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

MDIA akan stock split 1:10; SMDR bagikan dividen Rp81,87 miliar

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Setelah merevisi prospektus penerbitan saham baru dan obligasi wajib konversi (OWK), PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yakin bisa mendapatkan izin efektif right issue pada Jumat hari ini.

Direktur Keuangan BUMI Andrew Christopher Beckham mengatakan, proses right issue BUMI hampir final dan diharapkan perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) bisa berlangsung pada 12 Juni-16 Juni 2017 mendatang.

Sesuai rencana, perusahaan milik Grup Bakrie ini akan menerbitkan 28,75 miliar saham seri A dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap pemilik 100 saham akan memperoleh 78 HMETD Seri A. Setiap satu HMETD Seri A berhak membeli satu saham baru Seri B, dengan harga pelaksanaan Rp926,16 per saham. Sehingga nilainya mencapai US$2,01 miliar atau setara dengan Rp26,62 triliun.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

Wika Beton berencana menunda penerbitan obligasi. Sebelumnya, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini ingin menjadikan obligasi sebagai salah satu alternatif pembiayaan. Untuk menunjang proyek-proyek infrastruktur, WTON membutuhkan struktur pembiayaan yang kuat.

Sebelumnya, emiten ini sempat mewacanakan penerbitan obligasi sebesar Rp500 miliar. Namun, pihak manajemen menyatakan menunda rencana tersebut dan memilih fasilitas sendiri.

PT Adhi Karya Tbk (ADHI)

ADHI menggalang pendanaan dari pasar surat utang. ADHI akan menerbitkan obligasi dengan skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) dengan nilai total Rp5 triliun.

Untuk tahap pertama ini, jumlah obligasi yang akan diterbitkan sekitar Rp3,5 triliun. Kupon obligasi bertenor lima tahun itu dipatok di rentang 8,75-9,5 persen.

PT Intermedia Capital Tbk (MDIA)

Perusahaan pemilik stasiun televisi ANTV ini akan melakukan pemecahan nilai saham atau stock split. Rencana ini telah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perusahaan.

Stock split dilakukan dengan rasio 1:10. Artinya, harga nominal saham MDIA yang semula Rp100 akan menjadi Rp10 per saham.

PT Samudera lndonesia Tbk (SMDR)

Samudera Indonesia akan memberikan apresiasi kepada pemegang saham lewat pembagian dividen. Perusahaan pelayaran ini akan membagikan dividen tunai Rp500 lembar per saham untuk buku tahun 2016.

Total dividen yang akan dibagikan perusahaan adalah Rp81,87 miliar atau sebesar 50 persen dari laba bersih tahun 2016 sebesar US$12,26 juta. Pembagian dividen ini telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan SMDR.

The Fed

Para pejabat The Federal Reserve sepertinya satu suara mengenai bagaimana mereka berencana untuk mengungkapkan stimulus raksasa yang diimplementasikan saat terjadi krisis finansial.

The Fed memegang portofolio senilai US$4,5 triliun, yang dikenal dengan balance sheet atau neraca keuangan, yang mayoritas terdiri dari utang pemerintah yang terakumulasi pada tahun-tahun pasca krisis. Hingga sekarang, bank sentral masih menerima hasil dari obligasi yang sudah jatuh tempo dan menginvestasikannya kembali di sejumlah obligasi.

Proses ini dilakukan seiring langkah bertahap The Fed untuk melakukan normalisasi atas suku bunga acuan. Meskipun the Fed memilih untuk tidak menaikkan suku bunga pada bulan ini, hal tersebut mengindikasikan besarnya kemungkinan kenaikan suku bunga pada Juni.