Bareksa.com – Di tengah pasar saham yang lesu menjelang libur bursa, salah satu saham yang jarang ditransaksikan justru bergerak menguat signifikan. Saham PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) tercatat menguat 32,6 persen pada penutupan perdagangan hari ini (24 Mei 2017), meski kelanjutan rencana aksi korporasinya yang menjadi jalan bagi penyelamatan AJB Bumiputera masih belum pasti.
Harga saham GREN hari ini ditutup di level Rp256 per lembar, dibandingkan Rp193 pada penutupan kemarin. Telah terjadi transaksi 55,93 juta saham GREN senilai Rp13,21 miliar pada perdagangan hari ini. Kapitalisasi pasar GREN pun mencapai Rp1,2 triliun.
Dari sisi transaksi, saham GREN paling banyak diborong melalui broker Mirae Asset (YP) yang menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar. Tercatat, YP membeli 85.984 lot dan menjadi sekuritas penjual terbesar sebanyak 76.595 lot.
Kemudian, Mandiri Sekuritas (CC) juga menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar saham GREN dengan membeli 49.840 lot dan menjual 52.469 lot. Transaksi jual beli kedua broker tersebut berkontribusi sebesar 47,3 persen dengan keseluruhan transaksi GREN hari ini sebanyak 559.299 lot.
Grafik : Pergerakan Intraday Saham GREN
Sumber : Bareksa.com
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Evergreen merupakan pihak yang berpartisipasi terhadap proses restrukturisasi utang salah satu perusahaan asuransi tertua di Indonesia, yakni AJB Bumiputera. Evergreen akan melakukan penerbitan saham baru (right issue) senilai Rp10,32 triliun untuk melunasi utang Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) melalui entitas anak, yakni PT Pasifik Mulia Industri.
Namun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih belum memberikan pernyataan efektif terkait aksi korporasi ini, yang sebelumnya ditargetkan meraup dana Rp30 triliun. Informasi atau keterbukaan mengenai investor yang akan menjadi standby buyer dianggap masih belum jelas sehingga otoritas pasar modal ini belum memberikan izinnya.
Saat ini, Evergreen telah mendapat persetujuan right issue dari pemegang saham pada Maret lalu. Rencananya, perusahaan akan melepas 50 miliar saham baru, dengan harga pelaksanaan right issue ditetapkan sebesar Rp200 per saham. Perusahaan sendiri menargetkan mendapatkan pernyataan efektif OJK pada bulan Mei, yang berakhir tinggal satu pekan lagi.
Seperti yang diberitakan di media, Pengelola Statuter (PS) Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 (AJBB) memberikan tenggat hingga Juni 2017 kepada Evergreen untuk menuntaskan aksi korporasi ini. PS AJBB bidang SDM, Umum dan Komunikasi Adhie Massardi menjelaskan dalam rencana yang disusun, suntikan dana senilai Rp2 triliun akan masuk ke AJB, cucu usaha AJBB, melalui right issue tersebut.
Suntikan modal senilai Rp2 triliun itu sebenarnya merupakan komitmen dari perjanjian yang telah dibuat oleh AJBB bersama investor. Adapun investor yang disebut akan menyuntikkan dana itu termasuk konsorsium yang dipimpin oleh Erick Thohir. (hm)