Berita / / Artikel

Hindari Gaya Hidup Berlebihan, Berinvestasi Jauh Lebih Menguntungkan

• 14 Apr 2017

an image
lovely woman with shopping bags over white, Copyright: <a href='https://www.123rf.com/profile_zoomteam'>zoomteam / 123RF Stock Photo</a>

Apabila diinvestasikan pada reksa dana saham, uang cicilan utang konsumtif pun bisa tumbuh lebih dari 50%

Bareksa.com – Akibat gaya hidup yang berlebihan, tidak sedikit orang kerap kali mengalami defisit pada pendapatannya. Jika sudah begitu, berutang pun menjadi solusi yang dianggap terbaik untuk menutupi kekurangan tersebut.

Berutang sebenarnya sah-sah saja dilakukan apabila kita memiliki kesanggupan dan tanggung jawab untuk membayar utang. Akan tetapi, kalau kita tidak mampu membayar, hal ini bisa menjadi masalah.

Jangan sampai masalah utang ini membuat kita mengalami kasus seperti Fransisca Paisal, yang mendadak viral di media sosial twitter dengan tagar #BacotSispai. Hal ini lantaran ia bergaya seperti sosialita dan hobi traveling dengan menggunakan uang pinjaman dari sejumlah temannya. Diduga mangkir, alhasil sejumlah temannya pun menagih utang lewat sosial media untuk mempermalukannya. 

Kasus seperti ini, sepatutnya kita jadikan sebuah pembelajaran agar bergaya hidup sesuai dengan budget atau pendapatan yang dimiliki dan tidak perlu memaksakan diri hingga berutang. Dalam perencanaan keuangan, maksimal proporsi yang ideal untuk pos utang ini sebesar 30 persen dari penghasilan setiap bulan. Jika lebih dari itu, keadaan keuangan kita bisa goyah dan kita pun akan mengalami masalah keuangan. 

Apabila keuangan sudah goyah karena utang, pastinya anggaran untuk berinvestasi atau menabung pun tidak ada. Sementara investasi atau menabung ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang seperti biaya pendidikan anak, membayar DP rumah, atau persiapan dana pensiun. 

Hal ini akan diperparah lagi apabila kita membayar cicilan utang kartu kredit yang bunganya bisa mencapai 2-3 persen sebulan atau sekitar 24-30 persen per tahun. Jika tidak segera dilunasi, utang kartu kredit ini akan terus menggerogoti isi kantong kita karena berlaku suku bunga efektif, yang akan terus terhitung selama kita hanya membayar minimum cicilannya saja.

Ketimbang uang hanya habis untuk membayar cicilan utang atau kartu kredit saja, dengan proporsi yang sama, lebih baik kita investasikan sehingga hasilnya pun bisa tumbuh cukup besar. Misalnya saja bisa kita investasikan selama 60 bulan (5 tahun) pada instrumen investasi reksa dana saham yang memiliki potensi keuntungan 20 persen per tahun dalam jangka panjang (minimal 5 tahun). Untuk data selengkapnya, klik tautan berikut.

Apabila kita memiliki penghasilan Rp3 juta, maka 30 persen-nya sekitar Rp900.000 setiap bulan—yang digunakan untuk membayar cicilan utang— maka jumlah yang terkumpul selama 5 tahun sebesar Rp54 juta. Bila dana sebesar itu secara rutin diinvestasikan pada reksa dana, maka berpotensi tumbuh menjadi Rp91,58 juta atau sebesar 69,5 persen. Angka ini berdasarkan perhitungan Kalkulator Investasi Bareksa, seperti yang tampak pada grafik di bawah ini. 

Grafik: Perkiraan Hasil Investasi

Sumber: Bareksa.com 

Setelah meelihat potensi hasil dari investasi ini, pastinya akan sungguh disayangkan sekali apabila kita hanya menghabiskan uang hanya untuk membayar cicilan utang yang sifatnya konsumtif. Namun hal ini akan lain jadinya, apabila kita berutang untuk barang-barang produktif, yang dapat dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang. 

Misalnya seperti mencicil kendaraan seperti mobil atau motor. Dengan kendaaraan tersebut, kita bisa saja mendapatkan penghasilan tambahan apabila dijadikan transportasi online. Atau dengan adanya kendaaraan sendiri, kita bisa lebih menghemat biaya transportasi untuk berangkat kerja.

Oleh karena itu, ada baiknya saat ini, kita mulai membiasakan hidup hemat dan mengatur keuangan secara  bijak. Jangan sampai berutang hanya untuk keperluan konsumtif demi memenuhi tuntutan gaya hidup yang tidak ada ujungnya. 

Tentunya, Anda tidak ingin seumur hidup hanya membayar cicilan utang atau kartu kredit saja, bukan? Yuk mulai berinvestasi.

*

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..

Tags: