Bareksa.com - PT Intiland Development Tbk (DILD) menorehkan pertumbuhan positif pada segmen pengembangan kawasan industri. Di tengah kondisi pasar properti yang kurang kondusif, kawasan industri milik Perseroan, Ngoro Industrial Park (NIP) berhasil memasarkan lahan industri ke sejumlah investor strategis.
Perkembangan terbaru, perseroan berhasil memasarkan lahan industri NIP dengan luas sekitar 20,3 hektare kepada PT Toyota Astra Motor (TAM), anak usaha PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang distribusi mobil. Perseroan melalui anak perusahaan PT Intiland Sejahtera dan pihak TAM telah menandatangani perjanjian jual beli pada 12 April 2017 di Surabaya.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, menjelaskan bahwa penjualan lahan industri ini memberikan sinyalemen positif terhadap prospek kawasan industri ke depan. Kesepakatan ini membuktikan bahwa NIP masih menjadi kawasan industri favorit dan pilihan bagi perusahaan-perusahaan besar nasional maupun multinasional.
“Investasi ini menandakan sektor kawasan industri menunjukkan tren semakin membaik. Kami tentu menyambut baik kepercayaan investor untuk berinvestasi di Ngoro Industrial Park,” ujar Archied.
Archied mengungkapkan nilai transaksi penjualan lahan industri NIP kepada TAM mencapai Rp386 miliar. Lahan industri tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan fasilitas terpadu untuk distribusi kendaraan dan pusat penyimpanan suku cadang.
Saat ini kawasan industri merupakan salah satu dari empat segmen pengembangan properti Intiland. Segmen ini memberikan nilai strategi bagi Perseroan sebagai pengembang properti, karena selama ini terbukti memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan usaha.
Perseroan optimistik seiring dengan pulihnya iklim investasi dan membaiknya perekonomian nasional, kebutuhan terhadap lahan industri di Indonesia akan terus meningkat. Perseroan telah mengantisipasi gejala ini dengan menyiapkan pengembangan lahan industri di NIP maupun di kawasan lainnya di Jawa Timur. Sejak awal 2017, Perseroan telah berhasil memasarkan lahan industri NIP seluas 23 hektare. Selain dengan TAM, perseroan juga memasarkan lahan industri ke perusahaan domestik yang bergerak di bidang perabotan rumah tangga, seluas 2,7 hektare dengan nilai sekitar Rp50 miliar pada triwulan pertama tahun ini.
Archied mengungkapkan bahwa seiring dengan tingginya permintaan dan kebutuhan terhadap lahan industri, Intiland terus melakukan pengembangan di kawasan NIP. Untuk memenuhi dan mengantisipasi tren tersebut, Perseroan sedang menyiapkan area pengembangan tambahan dengan luas sekitar 125 hektare. Perseroan ke depan akan lebih fokus pada penjualan pergudangan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing investornya.
“Sampai bulan April tahun ini, hasil marketing sales untuk kawasan industri telah mencapai sekitar Rp436 miliar. Pencapaian ini melampaui target yang ditetapkan di awal tahun dengan penjualan lahan seluas 10 hektare lahan atau senilai Rp185 miliar,” ungkap Archied.
NIP merupakan sebuah kawasan industri terpadu yang memiliki luas sekitar 500 hektar. Berlokasi di kecamatan Ngoro, Mojokerto, lokasi NIP sangat strategis dilengkapi akses cepat ke pelabuhan Tanjung Perak dan bandar udara Juanda, Surabaya. Kawasan industri ini telah ditetapkan sebagai salah satu obyek vital nasional sektor industri yang dilengkapi dengan fasilitas pengolahan limbah terpadu dan jalur pipa gas alam. Seiring dengan perkembangannya, NIP tidak hanya memasarkan lahan industri, tetapi juga dilengkapi dengan bangunan pabrik standar (Standard Factory Building – SFB) dan area pergudangan untuk disewakan. (K02)