Saham RIMO Melejit, Keluarga Benny Tjokro Potensi Untung Rp2,71 Triliun

Bareksa • 10 Apr 2017

an image
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (1/4). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Saham RIMO pada hari ini 10 April 2017 ditutup naik 35 persen di level Rp168 per saham

Bareksa.com - Saham PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO) kembali menjadi pusat perhatian para pelaku pasar pada perdagangan hari ini. Pasalnya, saham RIMO kembali menguat signifikan pasca rights issue.

Saham RIMO pada hari ini 10 April 2017 ditutup naik 35 persen di level Rp168 per saham. Telah terjadi perpindahan saham RIMO sebanyak 740 juta lembar dengan nilai transaksi mencapai Rp108 miliar.

Tingginya kenaikan harga saham RIMO membuat instruksi transaksi saham ini mengalami penolakan otomatis (auto reject), karena sudah menyentuh batas persentase peningkatan harian di Bursa Efek Indonesia.

Lantas siapa yang paling diuntungkan dari peningkatan harga saham RIMO yang signifikan ini?

Rights issue sudah selesai dilaksanakan. Dari jumlah saham baru yang ditawarkan sebanyak 40,59 miliar lembar, hanya sekitar 1,54 miliar atau 3,8 persen yang dieksekusi oleh pemegang saham lama. Sisanya, sebanyak 39,05 miliar lembar tidak terserap di pasar, sehingga secara otomatis saham-saham yang tidak terserap akan dieksekusi oleh standby buyer, Benny Tjokrosaputro sebesar Rp3,2 triliun, Teddy Tjokrosaputro Rp284,08 miliar, Anne Patricia Sutanto Rp355,1 miliar, dan Ludjianto Setijo Rp106,53 miliar

Tabel : Laporan Hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) I

Sumber: Keterbukaan Bursa

Dari sini kita pun bisa menghitung seluruh jumlah saham RIMO yang beredar di pasar hingga 22 Maret 2017 dengan menjumlahkan jumlah saham sebelum HMETD dan jumlah HMETD yang dilaksanakan. Setelah aksi korporasi itu, praktis hanya tersisa 1,88 miliar lembar saham publik yang beredar di pasar (di luar standby buyer), atau hanya sekitar 4,6 persen dari total jumlah saham (outstanding shares).

Dengan kondisi bahwa 96,2 persen saham baru RIMO tidak terserap pasar, standby buyer pun menjadi pengendali di perusahaan ini. Berarti jika menggunakan harga rights issue, untuk mengeksekusi saham baru RIMO, Benny Tjokrosaputro dan keluarga mengeluarkan biaya hingga  Rp3,94 triliun (39 miliar lembar saham x Rp101 harga rights issue)

Bila memantau harga di pasar reguler saat ini, harga saham RIMO telah lompat menjadi Rp168 atau naik 66,3 persen jika dibandingkan harga rights issue saham RIMO. Maka dari itu, nilai saham RIMO yang ditebus oleh keluarga Benny Tjokrosaputro pun telah berkembang menjadi Rp6,65 triliun atau naik Rp2,71 triliun. (hm)