Berita / / Artikel

BJB Setujui Pembagian Dividen Rp89/Lembar

• 30 Mar 2017

an image
Direktur Utama Bank BJB Ahmad Irfan (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Konsumer Fermiyanti (kanan), Senior Vice President Divisi Corporate Secretary Hakim Putratama (kiri) dan Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Sam Ratulangi Herman Karamoy (kedua kiri) saat pemaparan Economy Outlook & Perbankan tahun 2017.

Total dividen Rp862,9 miliar, setara dengan 55 persen dari laba bersih tahun 2016

Bareksa.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp862,9 miliar. Total dividen ini setara dengan 55 persen dari laba bersih tahun 2016 sebesar Rp1,56 triliun.

Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengatakan, porsi dividen yang dibagikan setara dengan Rp89 per lembar saham, naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp84,8 per lembar saham.

“Peningkatan dividen per saham ini seiring dengan kinerja perusahaan yang semakin cemerlang di tahun 2016,” ujar Irfan dalam keterangan tertulis, Rabu (29 Maret 2017).

Dalam acara RUPST tersebut juga disetujui laporan keuangan pada 2016. Adapun dalam laporan keuangan tersebut, perolehan laba bersih BJB tercatat sebesar Rp1,56 triliun sepanjang 2016, atau tumbuh 14,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya (yoy).

Irfan mengungkapkan, faktor utama yang menjadi penyumbang laba bersih berasal dari pendapatan bunga bersih yang tumbuh 23,4 persen. Hal ini bersumber dari pertumbuhan kredit yang mencapai 14,2 persen.

Dia mengatakan, total kredit yang disalurkan BJB hingga akhir 2016 sebesar Rp63,1 triliun. Dari sisi segmentasi, Bank BJB terus meningkatkan penyaluran kredit seluruh segmen bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen konsumer yang mencapai 15,7 persen menjadi Rp44,2 triliun pada Desember 2017.

Di tengah pertumbuhan kredit tersebut, perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) menjadi sebesar 1,69 persen di akhir 2016 dari sebelumnya 2,91 persen pada 2015.

Irfan melanjutkan, biaya dana terjaga di level 4,9 persen sehingga margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dapat mencapai 7,4 persen. Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) saat ini sebesar 18,4 persen dan memberikan cukup ruang untuk melakukan ekspansi bisnis.

Untuk memperkuat likuiditas, BJB berencana melakukan aksi korporasi dengan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) sebesar Rp1,1 triliun. Dana tersebut, tambah Irfan, akan digunakan untuk mendukung ekspansi kredit di 2017.

Selanjutnya, selain menyetujui laporan keuangan 2016, RUPST BJB juga menyetujui perubahan jajaran komisaris. Para pemegang saham memutuskan untuk mengangkat dan menetapkan Klemi Subiyantoro sebagai Komisaris Utama Independen yang sebelumnya menjabat sebagai Komisaris Independen Pelaksana Tugas Komisaris Utama. (K09)

Tags: