BUMI Akan Kirim Proposal Rights Issue Ke OJK Pertengahan April

Bareksa • 22 Mar 2017

an image
Direktur/Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava berbincang dengan wartawan di Jakarta, Selasa (7/2).

Proposal tersebut melalui prospektus dengan menggunakan laporan keuangan audit 2016

Bareksa.com – Setelah merilis laporan keuangan audit dengan catatan laba bersih US$67,69 juta, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melanjutkan lagi rencana penambahan saham baru alias rights issue. Rencananya, perseroan akan menerbitkan prospektus pada pertengahan April nanti.

Prospektus tersebut menjadi bagian proses rights issue untuk mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). “Untuk persetujuan OJK kami harapkan Mei, sehingga pelaksanaan rights issue bisa selesai Juni,” ucap Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava, Rabu, 22 Maret 2017.

Rencana rights issue yang merupakan bagian dari proses restrukturisasi utang itu pun sudah mendapatkan persetujuan pemegang saham pada awal Februari 2017. Selain rights issue, Bumi Resources juga akan mengonversi utang menjadi saham alias mandatory convertible bonds (MCB).

Secara total, dua aksi tersebut bernilai US$2,6 miliar atau mencapai Rp35 triliun. Masuknya dana sebesar itu akan membuat ekuitas perseroan menjadi positif karena akan mengurangi rasio utang hingga US$1,6 miliar atau berkisar Rp21,6 triliun.

Tabel: Defisiensi Modal Bumi Resources per 31 Desember 2016

Sumber: Laporan keuangan perseroan

Berdasarkan laporan keuangan 2016, ekuitas Bumi Resources masih negatif alias terjadi defisiensi modal. Nilai ekuitas ini minus US$2,715 miiar dari posisi akhir 2015 US$2,783 miliar. Sementara total aset Bumi Resources turun dari US$3,394 miliar menjadi US$3,1 miliar.

Di sisi lain, Dileep mengatakan, produksi batubara perseroan berkisar 21-22 juta ton jelang berakhirnya periode kuartal I 2017. “Angka pastinya belum. Tapi biasanya kuartal I selalu datar, nanti di kuartal selanjutnya baru naik,” imbuh Dileep.

Bumi memproduksi 86 juta ton batubara pada tahun 2016 atau naik dari tahun 2015 yang sebesar 81 juta ton. Sementara itu, target produksi Bumi Resources tahun ini 2017 mencapai 96,32 juta ton.

Dividen

Terkait kinerja Bumi yang positif di akhir 2016, Dileep tidak bisa memastikan apakah pihaknya akan menebar dividen kepada para pemegang sahamnya. Yang jelas, Dileep menyebut, kebijakan dividen perseroan tergantung dari pemegang saham baru setelah rights issue nanti.

“Dividen menjadi kebijakan pemegang saham baru. Mungkin (akan dibagikan dari laba) tahun lalu. Karena ini akan meningkatkan nilai kami,” kata Dileep.

Emiten produsen batu bara ini berhasil mencetak laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk senilai US$67,69 juta tahun lalu, dan membalikkan rugi US$1,92 miliar pada tahun sebelumnya. Menariknya, catatan laba bersih tersebut terjadi di tengah penurunan pendapatan. (hm)