Bareksa.com - Harga saham perusahaan tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) kembali naik pada perdagangan hari ini ini. Hal ini seiring dengan kabar dari broadcast message yang mengutip rekomendasi analis asing yang menyarankan investor untuk membeli saham SRIL.
Hingga penutupan perdagangan hari ini 20 Maret 2017, harga saham SRIL naik 7,9 persen menjadi Rp302 dari sebelumnya Rp280. Menurut pesan yang diterima Bareksa, sekuritas asing, UBS Securities (AK) dalam riset yang diberikan kepada nasabah memberi rekomendasi beli dan menargetkan harga saham SRIL hingga Rp675 per saham.
Grafik: Pergerakan Harga Saham SRIL Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Lantas faktor apa saja yang mendorong harga saham SRIL ditargetkan hingga nilai tersebut?
Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa pemilik merek Sritex ini merupakan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara yang terintegrasi secara vertikal. Perusahaan ini telah menghasilkan berbagai produk di sektor hilir dan inti. Produksi benang perseroan menyumbang 43 persen dari pendapatan kotor pada tahun 2016, sementara produksi kain mentah menyumbang 15 persen, garmen memberikan 28 persen. Tidak hanya itu, pakaian jadi termasuk seragam dan pakaian ritel berkontribusi sebesar 14 persen. (Baca juga: Capai Target 2016, Penjualan SRIL Bisa Menjadi US$680 Juta)
Hal ini mendorong kinerja perusahaan pada akhir tahun 2016 yang berhasil mengantongi laba bersih sebesar US$59,4 juta dolar atau naik 7 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya yang mengantongi US$55,7 juta.
SRIL adalah satu-satunya perusahaan tekstil yang memimpin di tengah rantai pasokan tekstil di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi pemintalan, penenunan, dan finishing terbesar di Indonesia.
Selain itu SRIL juga telah membangun track record panjang industri tekstil, dengan memasok seragam untuk militer Indonesia serta 30 militer di seluruh dunia, termasuk Malaysia, Jerman dan NATO. Pelanggan utama lain perusahaan yang berbasis di Sukoharjo ini adalah Uniqlo dan H&M. (hm)