Bareksa.com – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) alias Indonesia Eximbank yakin, prospek usahanya akan terus berkembang meski tantangan global terus meningkat pada tahun 2017 ini. Target pertumbuhan dua digit pun ditetapkan.
Misalnya saja dari sisi aset. Eximbank mematok pertumbuhan 14,41 persen dari Rp100,67 triliun menjadi Rp115,18 triliun. Target pertumbuhan aset sejalan dengan target pembiayaan yang diharapkan tumbuh 18,7 persen dari Rp88,53 triliun menjadi Rp105,09 triliun.
Di sisi lain, Eximbank juga menargetkan penjaminan naik 13,92 persen dari Rp8,13 triliun menjadi Rp9,26 triliun.
Target-target tersebut tentu saja berdasarkan komitmen pelaksanaan program ekspor pemerintah dengan melakukan reformasi kelembagaan. “Ditambah dengan strategi bisnis, khususnya pengembangan sektor dan komoditas ekspor unggulan, penetrasi pasar non tradisional, dan pemberdayaan usaha kecil dan menengah berorientasi ekspor,” tutur Plt Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Indonesia Eximbank Susiwijono Moegiarso, Rabu, 15 Maret 2017.
Susiwijono juga menambahkan, Indonesia Eximbank tetap mengoptimalisasi penugasan khusus alias national interest account (NIA) dan mendorong pengembangan skema pembiayaan syariah.
Khusus pembiayaan UKM berbasis eskpor, Indonesia Eximbank menargetkan pertumbuhan 41,72 persen menjadi sekitar Rp14,88 triliun dari posisi tahun lalu Rp10,5 triliun.
Ekspansi bisnis Indonesia Eximbank bukan tanpa modal dan pendanaan yang kuat. Mulai tahun lalu, Indonesia Eximbank merilis penawaran umum berkelanjutan II dan III dengan nilai total Rp16,2 triliun yang membuat total outstanding pendanaan mencapai Rp39,97 triliun. Pinjaman valas pun ada. Nilainya setara dengan Rp38,5 triliun.
Sambil mencari pendanaan, Indonesia Eximbank juga memperkuat permodalan. Susiwijono menerangkan, pihaknya menerima kontribusi modal dari pemerintah sebesar Rp4 triliun. “Sehingga ekuitas Eximbank meningkat menjadi Rp17,44 triliun dari sebelumnya Rp12,42 triliun,” tambah Susiwijono. (hm)