Laba Chandra Asri Melesat 10 Kali Lipat, Saham Naik 505%

Bareksa • 13 Mar 2017

an image
Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Erwin Ciputra (kedua kanan) berbincang dengan Wapresdir Komersial Polymer Baritono Pangestu (ketiga kanan), Wapresdir Operasi Kulachet Dharachandra (kedua kiri) dan jajaran direksi lainnya seusai Public Expose Penawaran Umum Obligasi Chandra Asri Petrochemical I tahun 2016 di Jakarta.

Nilai laba Chandra Asri mencapai US$300,1 juta pada 2016 dibandingkan US$26,3 juta di 2015

Bareksa.com – Pertumbuhan fenomenal saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) sepanjang 2016 yang naik 505,88 persen dari posisi akhir 2015 Rp3.400 menjadi Rp20.650, seiring dengan kinerja keuangannya. Perseroan menutup tahun 2016 dengan catatan laba naik 1.043 persen atau lebih dari 10 kali lipat menjadi US$300,1 juta dari US$26,3 juta.

Melalui keterangannya, Direktur Chandra Asri Suryandi menjelaskan, rekor pertumbuhan laba itu tidak lepas dari penjualan produk yang naik 64 persen dari 1.233 KT menjadi 2.024 KT dan membuat pendapatan bersih perseroan mencapai US$1,93 miliar atau naik 40 persen dari US$1,38 miliar. Selain itu, pasca ekspansi Cracker yang rampung akhir 2015, kapasitas produksi perseroan naik 43 persen.

Hasilnya, laba kotor Chandra Asri juga meningkat tajam dari US$145,7 juta menjadi US$494,3 juta. Hal ini pun membuat marjin laba kotor perseroan melonjak jadi 25,6 persen dari sebelumnua 10,6 persen. “Ini mencerminkan marjin petrokimia yang kuat, utilisasi pabrik yang lebih baik dan optimalisasi portofolio produk,” tulis Suryandi, Senin 13 Maret 2017.

Jika menilik lebih dalam laporan keuangan perseroan, salah satu yang signifikan mendorong kinerja keuangan Chandra Asri adalah kerugian kurs mata uang asing. Pada 2015 nilainya mencapai US$11,50 juta dan turun menjadi hanya US$1,32 juta pada 2016.

Di sisi lain, beban-beban keuangan perseroan hanya naik tipis. Bahkan, Chandra Asri juga berhasil mencatat manfaat dari pajak tangguhan sebesar US$1,74 juta dari sebelumnya beban US$8,51 juta.

Tabel: Rasio Keuangan Chandra Asri Periode Akhir 2016 Vs 2015

Sumber: Laporan keuangan perseroan

Lalu, bagaimana pergerakan saham TPIA di sepanjang 2016 tersebut?

Secara umum, saham TPIA bergerak terbatas dalam periode awal Januari hingga 25 Juli 2016. Saat itu, saham TPIA berada pada level Rp5.400 dari posisi awal tahun Rp3.400. Setelah itu, tren pergerakannya terus menanjak.

Salah satu titik peningkatan saham TPIA terjadi pada 26 Agustus 2016. Saat itu, saham TPIA ditutup tembus Rp10.000 atau sudah naik 194,12 persen jika dibandingkan posisi awal tahun.

Pergerakan saham TPIA terus berlanjut ke atas dan mencapai penutupan Rp15.000 pada 10 Oktober 2016, sebelum akhirnya menyentuh level penutupan Rp20.100 pada 8 Desember 2016.

Tahun 2017 ini pun saham TPIA masih bergerak naik. Hingga penutupan perdagangan Jumat, 10 Maret 2017, harga saham TPIA mencapai Rp23.675 atau naik 14,65 persen dari penutupan akhir 2016 Rp20.650. Adapun hingga penutupan sesi I perdagangan hari ini, saham TPIA berada pada level Rp23.825 atau naik 0,63 persen dari posisi Jumat, 10 Maret 2017.

Grafik: Pergerakan Saham TPIA Periode 30 Desember 2015 – 10 Maret 2017

 

Sumber: Bareksa.com

Catatan pertumbuhan saham TPIA sepanjang 2016 juga nampak dari kontribusinya ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham TPIA menempati posisi ketiga daftar saham penggerak IHSG.

Pada periode itu, saham TPIA yang berkapitalisasi pasar Rp689 triliun, memberi IHSG 52,7 poin. Adapun pada akhir 2016 lalu, IHSG ditutup naik 703,703 poin atau naik 15,32 persen dari 4.593,008 ke level 5.296,711.

Tabel: Index Mover 2016

Sumber: BEI

(hm)