HMSP Masuk Rebalancing Indeks FTSE, Dorong IHSG Melesat

Bareksa • 02 Mar 2017

an image
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Mindaugas Trumpaitis (kiri) dan mantan Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Paul Janelle berbincang usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Sampoerna di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

4 dari 7 saham Indonesia yang masuk rebalancing indeks itu diborong oleh Broker CG hari ini

Bareksa.com – Salah satu indeks acuan internasional, The Financial Times Stock Exchange (FTSE), mengumumkan perubahan komposisi (rebalancing) yang akan efektif pada 17 Maret 2017. Tujuh emiten asal Indonesia yang tadinya tidak masuk dalam daftar, kini menjadi anggota baru dengan kategori yang berbeda-beda seperti Large, Middle, dan Small Cap sementara dua emiten dikeluarkan dari indeks.

Indeks FTSE yang dikeluarkan oleh Grup FTSE yang berbasis di Inggris ini memiliki berbagai jenis indeks yang kerap digunakan oleh investor internasional sebagai tolok ukur (benchmark) portofolio, seperti halnya Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang lebih familiar di dunia.

Efektif per 17 Maret 2017, tiga kategori indeks FTSE berdasarkan besaran kapitalisasi melakukan perubahan komposisi. Dalam setahun, FTSE melakukan dua kali review, pada Maret dan September. Kali ini, pengumuman perubahan terjadi pada 1 Maret usai penutupan perdagangan saham di Eropa dan akan efektif 17 Maret (waktu setempat).

Pada kategori Large Cap, PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP) masuk menjadi konstituen baru (addition) sementara pada Middle Cap, PT Matahari Department Store (LPPF) juga masuk menjadi anggota baru (addition). Selanjutnya, disusul oleh 5 saham Indonesia yang masuk kategori Small Cap yakni, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR),  PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA), dan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA). Mereka menggantikan PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) dan PT Bisi International Tbk (BISI) yang dikeluarkan dari kategori Small Cap.

Dikutip dari web FTSE, Global Equity Index meliputi sekitar 7.400 saham dari 46 negara dan melingkupi setiap sektor dan saham dengan mempertimbangkan kebutuhan investor internasional. 

Efek Rebalancing Terhadap Saham

Dampak dari rebalancing FTSE yang diumumkan tanggal 1 Maret, ketujuh emiten tersebut bergerak cenderung menguat pada perdagangan hari ini 2 Maret 2017. Hingga pukul 10.45 WIB, HMSP menguat hingga 6,23 persen dan diperdagangkan di level Rp4.090 per lembar saham diikuti LPPF yang menguat 6,6 persen dan diperdagangkan di level Rp12.500 per lembar saham. Saat ini, HMSP dengan market cap senilai Rp475 triliun memiliki pengaruh besar terhadap IHSG. Dengan bobot sekitar 8,7 persen dari kapitalisasi pasar Indonesia, penguatan saham HMSP mendorong IHSG naik 1,20 persen pagi ini.

Tak hanya itu, saham di kategori Small Cap juga memberikan dampak pada perdagangan hari ini seperti SMBR yang menguat 2,63 persen, PTPP menguat 3,17 persen, JPFA menguat 4,6 persen, AISA menguat 6,56 persen, dan KIJA menguat 2,63 persen. Untuk saham yang terkena deletion seperti SGRO dan BISI cenderung flat seiring sepinya transaksi.

Menariknya, broker asing Citigroup Sekuritas Indonesia (CG) justru menjadi pembeli bersih terbesar (top net buyer) di beberapa saham yang terkena dampak positif dari rebalancing Indeks FTSE seperti disaham LPPF, KIJA, PTPP, dan SMBR hingga pukul 11.00 WIB. Sedangkan Merril Lynch Indonesia (ML) terpantau menjadi broker pembeli bersih saham HMSP untuk investor asing senilai Rp30,4 miliar. (hm)