Berita / / Artikel

BEI Bicara Pengetatan Pre Closing, IHSG Dijatuhkan BBCA dan INTP

• 11 Feb 2017

an image
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio memberikan sambutan dalam acara pembukaan perdagangan bursa sekaligus peluncuran Fitur Investasi Reksa Dana BukaReksa di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

BBCA turun 4% dan INTP 5,48% setelah pre closing hari ini (10 Februari 2017)

Bareksa.com – Akhirnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan dua sistem baru dalam transaksi pre closing. Melalui cara itu, BEI pede bisa mencegah kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat aksi marking the close, yakni menekan harga saham di akhir perdagangan.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyebut, dua sistem yang dimaksud adalah sistem terbuka dan random (acak). Sistem pertama memungkinkan BEI melihat pembentukan harga saat pre closing dari menit ke menit.

Sementara sistem acak dilakukan dengan cara menutup perhitungan IHSG (cut off) pada waktu tertentu sesuai kehendak sistem bursa. Namun untuk yang satu ini, Tito bilang, kemungkinan besar harus mengubah aturan. Sekadar contoh, sistem BEI bisa saja melakukan cut off IHSG pada saat pre closing berlangsung. Misalnya pada 15:57 WIB.

“Dua cara ini mengacu pada bursa di dunia. Ternyata bursa kita berbeda sendiri. Tapi, beri kami waktu untuk menentukan,” ujar Tito.

Yang jelas, Tito menyebut, beberapa bursa seperti Malaysia, Hong Kong dan Singapura menerapkan sistem terbuka. Sementara sistem acak diterapkan di Thailand.

“Kalau sistem terbuka cukup, jadi tidak perlu acak,” timpal Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Anggota Bursa BEI Hamdi Hassyarbaini.

Indeks Dijatuhkan BBCA dan INTP

Bertepatan dengan pernyataan BEI terkait rencana penguatan aturan pre closing, IHSG hari ini tiba-tiba merosot 0,01 persen setelah sepanjang hari bergerak di zona hijau. IHSG berada pada level 5.371,669 dari posisi 5.372,077.

Dalam perdagangan saham hari ini, sebanyak 23,22 miliar lot saham berpindah tangan dengan nilai mencapai Rp8,315 triliun. Sebanyak 189 saham mengalami kenaikan, 142 saham turun, 97 tidak berubah, dan 147 saham tidak mengalai transaksi.

Grafik: Pergerakan Intraday IHSG 10 Februari 2017

Sumber: Bareksa.com

Ternyata ada dua saham big cap yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Saham BBCA sebelum pre closing hanya mengalami penurunan 0,16 persen ke Rp15.600. Namun setelah pre closing, saham BBCA langsung ambruk 4 persen ke Rp15.000. Sementara saham INTP yang sebelum pre closing turun 0,63 persen, jatuh lebih dalam menjadi 5,48 persen mulai pukul 16:00 WIB. (hm)

Tags: