Berita / / Artikel

Transaksi Mulai Naik, Akankah BNBR Ikut Saham Grup Bakrie Lain?

• 10 Feb 2017

an image
Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) Bobby Gafur Umar (kiri) memberikan penjelasan kpd Chief Finance Operating Achmad Amri Aswono Putro (kedua kanan), Chief Legal Operating RA Sri Dharmayanti (kanan) & Direktur Independen Dody Taufik Wijaya (kedua kiri), sebelum Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan RUPSLB. ANTARA FOTO/Audy Alwi (2/6/16)

Perseroan masih fokus menyelesaikan restrukturisasi setelah menandatangani OWK pada 20 Juni 2016

Bareksa.com – Kebangkitan saham-saham Grup Bakrie sejak akhir tahun lalu terus berlanjut pada tahun ini. Namun di antara saham-saham itu, masih tersisa saham PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang masih betah berharga Rp50, level terendah di pasar reguler Bursa Efek Indonesia.

Namun jika kita lihat sejak 19 Januari 2017, saham BNBR secara perlahan mencatat sejumlah transaksi. Bahkan mulai 8 Februari 2017 hingga hari ini (Kamis, 9 Februari 2017), volume transaksi saham BNBR mulai mencapai jutaan lot.

Catatan Bareksa, meski antrian jual masih di atas 10 juta lot pada harga Rp50, transaksi pada 8 Februari telah mencapai 5,89 juta lot dengan nilai Rp29,45 miliar. Sementara, hingga pukul 15:40 WIB hari ini, transaksi saham BNBR pada harga Rp50 mencapai 4,66 juta lot bernilai Rp23,33 miliar.

Sebagian investor pun pasti penasaran apakah saham BNBR akan bangkit dan menyusul saham Grup Bakrie lainnya seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk (UNSP), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), maupun PT Darma Henwa Tbk (DEWA).

Kepada Bareksa, Head of Corporate Communication Bakrie & Brothers Bayu Nimpuno mengaku telah mencermati transaksi saham BNBR. “Iya, harganya naik. Sekarang mulai mendekati Rp50 dari sebelumnya Rp15, bahkan sempat Rp10 (di pasar negosiasi),” tutur Bayu.

Meski mulai banyak transaksi di saham BNBR, Bayu bilang, pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan suatu aksi korporasi maupun merilis laporan keuangan periode 2016. Yang jelas, lanjut Bayu, Bakrie & Brothers masih fokus menyelesaikan restrukturisasi keuangan.

Direktur Utama Bakrie & Brothers Gafur Sulistyo Umar pernah menyampaikan, restrukturisasi utang perseroan akan selesai seiring penyelesaian utang Bumi Resources. “Ya rencananya seperti itu. Doakan saja cepat selesai,” tambah Bayu.

Sebagai informasi, liabilitas perseroan berdasarkan laporan keuangan September 2016 mulai turun dari Rp13,12 triliun menjadi Rp12,49 triliun. Catatan itu terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp11,51 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp984,09 miliar.

Sementara itu, pada 20 Juni 2016, perseroan telah menandatangani perjanjian penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) dengan total nilai Rp987,9 miliar.

Tabel: Rincian OWK Bakrie & Brothers 20 Juni 2016

 

Sumber: Laporan Keuangan Perseroan

Dari jumlah itu, Bakrie & Brothers telah melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) yang efektif pada 15 Desember 2016. Melalui aksi itu, Daley Capital Limited melaksanakan OWK sehingga memiliki 3,3 miliar saham BNBR pada harga Rp50.

Adapun setelah pelaksanaan PMTHMETD itu, modal disetor dan ditempatkan perseroan menjadi 97,02 miliar saham dengan nilai nominal Rp50 dari sebelumnya 93,72 miliar. (hm)

Tags: