Bareksa.com – Dalam sepekan terakhir, saham-saham second liner kembali aktif diperdagangkan di pasar. Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan mencatat transaksi harian tertinggi di bulan Februari 2017 yang mencapai Rp9,5 triliun pada tanggal 8 Februari disumbangkan lebih dari 10 persen oleh saham-saham grup Bakrie. Di samping saham-saham yang mayoritas baru bangkit dari level gocap itu, ada satu saham lain yang turut mencuri perhatian para pelaku pasar.
Saham PT Bank BRI Agroniaga Tbk (AGRO) telah menguat sekitar 55 persen hanya dalam dua hari dari harga pembukaan Rp478 menjadi Rp740 per lembar saham per penutupan 9 Februari 2017 kemarin. Tidak ada sentimen signifikan yang mempengaruhi pergerakan harga saham ini.
Bareksa mencoba menganalisis berdasarkan aksi korporasi yang terakhir terjadi pada Desember 2016. Anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini melakukan aksi right issue dengan target perolehan dana mencapai Rp 500 miliar yang akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan guna mendukung pertumbuhan kredit serta memperkuat struktur modal inti. Bank yang berfokus pada pembiayaan perkebunan ini mempunyai ambisi untuk masuk di kategori bank BUKU III di tahun 2018 mendatang dengan syarat modal inti minimal Rp 5 triliun, sementara AGRO per kuartal III 2016 hanya mempunyai modal inti Rp1,4 triliun.
Dalam klausul right issue Desember 2016 silam, disebutkan bahwa perusahaan akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,84 miliar lembar dengan harga exercise Rp130 per lembar. Praktis dana yang akan terhimpun sekitar Rp500 miliar. Adapun rasio yang disepakati sebanyak 3.349 lembar saham biasa akan mendapatkan 1.122 HMETD dengan periode cum date 2 Desember 2016 untuk pasar regular dan negosiasi.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan sebanyak 616.908.103 waran seri II yang mewakili 5,37 persen saham yang ditempatkan sebelum rights issue. Waran ini diterbitkan bersamaan dengan hasil pelaksanaan HMETD mulai 9 Desember - 20 Desember 2016 dan diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang HMETD yang melaksanakan.
Setiap 1.490 HMETD akan memperoleh 239 waran seri II dan setiap 1 waran seri II dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru dengan harga Rp130 dalam periode pelaksanaan 9 Juni 2017 sampai 11 Juni 2018. Bank BRI selaku pemegang saham mayoritas yang mencapai 87 persen akan melaksanakan HMETD yang menjadi haknya dengan jumlah Rp436,14 miliar atau 3.354.766.910 saham guna menghindari dilusi.
Lalu, Apa Korelasi Kenaikan Harga Saham AGRO dengan Aksi Korporasi Tersebut?
Apabila kita melihat salah satu karakteristik waran ialah dapat diperdagangkan maksimal hingga 5 tahun mendatang sejak waran tersebut diterbitkan. Dalam peristiwa dua hari terakhir, kenaikan saham AGRO selalu diiringi dengan kenaikan harga warannya (AGRO-W). AGRO-W sendiri juga naik 68 persen dalam dua hari yang sama dari Rp330 menjadi Rp 555 pada penutupan perdagangan 9 Februari 2017.
Hingga pukul 10.55 WIB hari ini, harga AGRO-W tidak melanjutkan penguatan signifikannya dan diperdagangkan di level Rp560 per waran. Harus diingat bahwa harga exercise saham AGRO hanya Rp130 per lembar. Sehingga, bila seorang investor membeli waran dan menebusnya, berarti dia mendapatkan saham AGRO seharga Rp690 per lembar (Rp560+Rp130). Angka tersebut tentunya lebih murah bila dibandingkan dengan saham AGRO di pasar regular pada jam yang sama, yakni di level Rp755 per lembar atau 8,6 persen lebih mahal.
Bisa diperkirakan, meningkatnya harga waran di pasar disebabkan oleh sedikitnya waran yang dikeluarkan oleh perusahaan, yakni hanya 616,9 juta lembar di tengah 11,5 miliar saham beredar. Bank BRI selaku pemegang saham mayoritas akan mengeksekusi waran tersebut. Praktis hanya 13 persen atau 80,19 juta lembar yang beredar di publik. Mengingat murahnya harga exercise, hal ini berdampak pada meningkatnya permintaan akan waran tersebut. Murahnya harga exercise dibandingkan harga pasar saat ini dapat menurunkan harga secara rata-rata (average) apabila dieksekusi.
Sekedar informasi, karena waran hanya ditransaksikan di pasar tunai dengan penyelesaian pada hari yang sama (T+0), maka waran tersebut hanya diperdagangkan di sesi satu setiap hari. (hm)