Harga Saham TRAM Meroket 11,6%, Mirae Asset Borong 1,3 Juta lot

Bareksa • 02 Feb 2017

an image
Pialang mengamati pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta - (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Bahkan jika dihitung sejak tiga hari sebelumnya, harga saham TRAM telah meroket 70% dari level Rp152.

Bareksa.com - Harga saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) melanjutkan peningkatan setelah tiga hari berturut-turut melonjak hingga 70 persen. Rencana penataan kembali utang menjadi sentimen positif bagi perusahaan perkapalan ini.

Hingga pukul 10.30 WIB perdagangan hari ini 2 Februari 2017, harga saham TRAM masih melonjak 11,6 persen menjadi Rp288 dari penutupan sebelumnya Rp258. Bahkan sejak 30 Januari 2017, harga saham TRAM telah meroket 70 persen dari level Rp152.

Pergerakan harga saham TRAM didorong sentimen rencana perusahaan yang akan menyelesaikan permasalahan utang dengan para krediturnya  sebesar US$53,25 juta. Beberapa kreditur sepakat untuk merustrukturisasi utang Trada Maritime dengan berbagai cara termasuk dengan perpanjangan jatuh tempo fasilitas kreditnya.

Grafik: Pergerakan Harga Saham TRAM Secara Intraday


Sumber: Bareksa.com

Sepanjang pagi ini, Mirae Asset Securities (YP) tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar saham emiten perkapalan ini. YP terpantau membeli 1,3 juta lot saham pada harga rata-rata Rp278,1 per saham senilai Rp36 miliar. Nilai transaksi pembelian YP ini setara 26,7 persen jika dibandingkan seluruh transaksi saham TRAM yang mencapai Rp 134,9 miliar.

Pada saat yang sama, YP juga telah menjual  saham TRAM sebanyak 1,4 juta lot pada harga rata-rata Rp277,9 per saham senilai Rp37,6 per saham.

Sementara itu, Indo Premier Securities (PD) juga ikut memborong 392.000 lot saham pada harga rata-rata Rp278,1 per saham senilai Rp10,9 miliar dan menjual kembali 420.000 lot saham senilai Rp11,6 miliar.

Selain YP dan PD, Phillip Securities (KK) juga ikut melakukan hal yang sama. KK membeli 335.000 lot saham pada harga rata-rata Rp280,1 per saham senilai Rp9,4 miliar dan menjual 267.000 lot saham senilai Rp7,4 miliar. (hm)