Kabar Akuisisi Bank Permata Kembali Menggerakkan Saham BNLI

Bareksa • 16 Jan 2017

an image
Kantor cabang bank permata, Jl Merdeka Bandung (Company website)

Kali ini, minat akuisisi saham Bank Permata ini muncul dari Grup Mayapada

Bareksa.com – Kabar akuisisi kembali menguji sensitivitas saham PT Bank Permata Tbk (BNLI). Kali ini terkait dengan minat Grup Mayapada untuk mengambilalih bank milik Standard Chartered dan PT Astra International Tbk (ASII) itu.

Tengok saja transaksi saham BNLI sejak 13 Januari 2017. Saat itu, saham BNLI ditutup naik 22,86 persen atau naik 120 poin ke level Rp645 dengan nilai transaksi Rp150,22 miliar. Pergerakan saham BNLI ini tidak lepas dari pernyataan pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir yang menyebut, mulai mengoleksi saham BNLI sejak November 2016 silam.

Menurut Tahir, langkah tersebut bukan semata-mata investasi jangka pendek, melainkan terkait rencana jangka panjang untuk mendorong Bank Permata melakukan merger dengan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA).

Sebelumnya, isu akuisisi seperti ini juga sempat menggerakkan saham BNLI. Saat itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) juga menyatakan minat untuk mengakuisisi Bank Permata. Kabar tersebut melambungkan saham BNLI hingga 31,78 persen dalam periode perdagangan 21-22 April 2016. Sayang, dengan meredupnya kabar itu, saham BNLI akhir tahun 2016 pun ditutup pada Rp555 atau turun 41,27 persen dari posisi akhir tahun 2015 Rp945.

Grafik: Pergerakan Saham BNLI Periode 31 Desember 2015 – 30 Desember 2016

Sumber: Bareksa.com

Namun, kabar akuisisi kali ini bisa dikatakan sedikit berbeda dengan minat BNI saat itu terutama terkait dampaknya terhdap perdagangan saham. Misalnya saja dari sisi nilai transaksi saham BNLI di Bursa Efek Indonesia.

Saat kabar minat BNI pada akhir April tahun lalu, nilai transaksi saham BNLI periode 21-22 April 2016 hanya mencapai Rp17,9 miliar dalam dua hari perdagangan. Lalu coba lihat nilai transaksi pada 13 Januari 2017. Catatan Bareksa, nilai transaksi saham BNLI mencapai Rp150,22 miliar dalam sehari.

Bahkan, pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini (16 Januari 2017), nilai transaksi saham BNLI telah mencapai Rp111,24 miliar. Nilai itu pun membuat saham BNLI kembali bergerak hijau dengan kenaikan 11,63 persen ke level Rp720.

Dalam setengah hari, transaksi beli saham BNLI banyak dilakukan melalui Indo Premier Securities dengan volume 163.904 lot dan transaksi jual saham BNLI banyak melalui Mandiri Sekuritas dengan volume 135.699 lot. (hm)