Kimia Farma Jajaki Patungan dengan Produsen Obat India

Bareksa • 05 Jan 2017

an image
Rapat kerja nasional jajaran Manajemen PT Kimia Farma (Persero) Tbk (Website Kimia Farma)

Emiten pelat merah ini menargetkan kepemilikan mayoritas dalam patungan tersebut

Bareksa.com – PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) sedang menjajaki kerja sama baru dengan perusahaan India. Langkah tersebut dilakukan untuk memperluas pasar dari perusahaan farmasi milik negara ini.

Direktur Pengembangan PT Kimia Farma (Persero) Tbk Pujianto mengungapkan kerja sama dalam bentuk pembentukan perusahaan patungan (joint venture/JV) ini diharapkan bisa terwujud di tahun ini. Pujianto mengatakan perusahaan patungan ini masih dihitung tingkat ekonominya dan pangsa pasarnya. 

“Yang jelas kita akan menjadi pemilik saham mayoritas,” katanya ditemui di Jakarta, Rabu 4 Desember 2016. 

Kepemilikan Kimia Farma dalam perusahaan JV tersebut menurutnya kemungkinan akan mencapai 60 persen. Ia pun belum memastikan perusahaan baru tersebut akan melakukan produksi obat atau bahan obat. 

Namun, mitra dari India tersebut menurut Pujianto merupakan rekanan lama perseroan yang juga perusahaan bahan baku dan bahan jadi. Adapun belanja modal (capital expenditure) untuk pembangunan pabrik sendiri menurutnya baru akan dianggarkan pada tahun 2018. 

Layanan Online

Anak usaha perseroan, Kimia Farma Apotek (KFA) menambah layanan online untuk pembelian obat-obatan di gerai yang telah dimiliki. Perusahaan juga bekerjasama dengan Go-Jek untuk mendistribusikan produknya. 

Pujianto mengatakan dengan adanya layanan online ini penjualan Kimia Farma Apotek bisa meningkat 10 persen. Penjualan KFA sendiri pada tahun 2016 diperkirakan mencapai Rp3,1 triliun. 

Omzet KFA sendiri menyumbang 40 persen dari total pendapatan Kimia Farma. KFA pada tahun 2016 berhasil menambah 125 gerai apotek baru sehingga jumlah gerai menjadi 900 gerai.

Tahun ini perseroan berencana menambah 100 gerai lagi di seluruh Indonesia. Selain gerai apotek, perseroan juga memiliki Klinik Pratama yang jumlahnya sudah mencapai 360 dan 45 klinik laboratorium. (hm)