Bareksa.com – Pemerintahan Presiden Joko Widodo boleh bangga. Menutup akhir tahun ini, Jokowi mendapat apresiasi atas keberhasilannya mencatat beberapa prestasi dari sisi ekonomi.
Penilaian ini datang dari Bloomberg. Dalam rilisnya, Bloomberg membuat rapor para pemimpin Asia-Austalia 2016 berdasarkan nilai tukar mata uang, pertumbuhan ekonomi berdasarkan gross domestic product (GDP) dan approval rating alias angka dukungan.
Selain Jokowi, beberapa pimpinan yang dimaksud antara lain Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye, Presiden Filipina Rodrigo Duterte, dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull.
Dalam catatan Bloomberg, Jokowi mendampingi Durterte dan Narendra Modi mendapat angka approval rating tertinggi. Jokowi mendapat angka 69 persen, sementara Duterte 83 persen dan Narendra 81 persen.
Coba bandingkan dengan Shinzo yang mendapat 50 persen, Geun-hye 4 persen, dan Turnbull 45 persen.
Meski angka approval rating berada pada posisi tiga, namun kepemimpinan Jokowi berhasil menguatkan rupiah hingga 2,41 persen dari posisi Rp13.795 per Dollar AS menjadi Rp13.436 per Dollar AS. Catatan ini juga diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi berdasarkan GDP yang mencapai 5,02 persen.
Sementara kepemimpinan Duterte gagal mengangkat Peso Filipinan yang melemah 5,29 persen meskipun pertumbuhan ekonominya naik 7,1 persen. Begitu juga kepemimpinan Narendra. Meski pertumbuhan ekonomi naik 7,3 persen, Rupee India justru melemah 3,06 persen.
Sumber: Bloomberg