Saham Perdana BOGA Naik 69,9%, Kena Auto Rejection

Bareksa • 19 Dec 2016

an image
Sejumlah model berada di samping Honda Mobilio RS saat peluncuran di Surabaya, Jatim. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)

Harga perdana BOGA Rp103 dan langsung dibuka menguat ke Rp150

Bareksa.com – PT Bintang Oto Global Tbk menutup tahun 2016 sebagai perusahaan yang mencatat saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sandi saham BOGA. Bahkan, perusahaan dengan lini bisnis inti penjualan dan layanan purna jual komprehensif kendaraan baru merek Honda ini, memberi kesan positif bagi perdagangan saham Senin, 19 Desember 2016.

Melepas 1,8 miliar saham baru dengan harga perdana Rp103, investor merespon positif dan membuat BOGA mencapai level tertinggi kurang dari setengah hari. Saham BOGA langsung melonjak ke level Rp175 atau naik 72 poin (69,9 persen) sehingga terkena auto rejection, di mana sistem menolak otomatis transaksi karena harga sudah naik melampaui batas persentase harian.

Sesuai aturan yang berlaku, suatu saham perdana diperbolehkan naik dua kali lipat dari batas aturan auto rejection.

Berdasarkan pantauan Bareksa, saham BOGA langsung dibuka naik 45,63 persen dari harga perdana ke level Rp150. Saham ini pun terus bergerak naik hingga akhirnya mencapai Rp175 dengan volume transaksi 137.903 lot bernilai Rp2,41 miliar.

Grafik: Pergerakan Intraday BOGA pada Hari Pencatatan

Sumber: Bareksa.com

Pada perdagangan saham BOGA, Daewoo Securities Indonesia menjadi pembeli terbanyak. Sekuritas bersandi YP ini mencatat volume 27.871 lot pada harga rata-rata Rp175. Sementara, Jasa Utama Capital yang merupakan satu-satunya penjamin pelaksana emisi (underwriter) saham BOGA, justru menjadi penjual terbanyak dengan volume 101.600 lot.

Sekadar informasi saja, melalui pelepasan saham perdana ini, Bintang Oto meraup dana segar Rp185 miliar dengan kelebihan permintaan sebesar 1,4 kali. Selain menawarkan saham baru, Bintang Oto juga memberikan waran seri I sebanyak 630 juta atau 32 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh saat pernyataan pendaftaran, dengan rasio 20 saham berbanding 7 waran.

Adapun 44,44 persen dana hasil IPO atau Rp80 miliar, akan dipergunakan Bintang Oto untuk melakukan peningkatan penyertaan modal pada entitas anak yaitu PT Sumber Utama Niaga. Sementara sisanya Rp100 miliar digunakan untuk meningkatkan penyertaan modal pada entitas anak yang lain PT Sinar Usaha Nusantara. (hm)