Bareksa.com - Hari ini, Rabu 30 November 2016 merupakan tanggal terakhir perdagangan hak untuk memesan efek terlebih dahulu (HMETD) saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS). Setelah kemarin ditutup turun, harga saham KRAS sampai pukul 13.54 berbalik arah (rebound) dan ditutup naik 0,6 persen menjadi Rp820 dari sebelumnya Rp815.
Sementara itu, harga rights saham KRAS turun 4 persen menjadi Rp298 dari sebelumnya Rp310 di pasar tunai hari ini. Rights KRAS dengan kode KRAS-R diperdagangkan di pasar tunai.
Meskipun demikian, bila dihitung seorang investor yang membeli satu rights seharga Rp298 di pasar yang memberinya hak untuk membeli saham KRAS seharga Rp525, maka modal yang dia keluarkan untuk mendapatkan satu saham KRAS (setelah dieksekusi) adalah Rp823 (Rp298+Rp525). Angka tersebut, masih lebih premium jika dibandingkan dengan harga saham KRAS saat ini Rp820 di pasar reguler.
Pergerakan Harga Saham KRAS Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Rights atau HMETD adalah hak untuk membeli efek tambahan dengan harga tertentu pada waktu yang telah ditentukan. Hak ini diberikan kepada penjamin pelaksana emisi efek, pemegang saham lama, pemilik waran, institusi atau lembaga keuangan dalam rangka rights issue perseroan untuk menambah modal.
Yang menarik, sejak awal hingga akhir transaksi perdagangan rights pada 24 hingga 28 November pukul 13.54 WIB, broker pembeli terbanyak rights KRAS yang diperdagangkan di pasar tunai adalah penjual saham KRAS di pasar reguler.
Berdasarkan pantauan Bareksa, secara akumulasi dalam tiga hari perdagangan Erdikha Elit Sekuritas (AO) adalah pemborong terbesar rights KRAS sebanyak 686 ribu lot senilai Rp17,9 miliar, dengan harga rata-rata Rp261,6. Berarti AO mengeluarkan modal untuk mendapatkan satu saham KRAS pada harga Rp786,6 (Rp261,6+Rp525). Nilai transaksi rights oleh AO setara 26 persen transaksi rights KRAS yang mencapai Rp68,4miliar. Namun AO juga menjadi salah satu penjual terbesar saham KRAS di pasar reguler sebanyak 370 ribu lot pada harga rata-rata Rp785,5 dengan transaksi senilai Rp29 miliar.
Selain AO, Bosowa Sekuritas (SA) juga tercatat melakukan hal yang sama. SA membeli rights KRAS sebanyak 658 ribu lot pada harga rata-rata Rp267,5 senilai Rp17,6 miliar. Berati SA mengeluarkan modal untuk mendapatkan satu saham KRAS pada harga Rp792,5 (Rp267,5+Rp525). SA juga melakukan aksi jual saham KRAS sebanyak 548 ribu lot senilai Rp43,1 miliar pada harga rata-rata Rp786,7.
Pembeli terbesar ketiga rights KRAS adalah Valbury Asia Securities (CP) dengan membeli sebanyak 306 ribu lot senilai Rp7,7 miliar, dengan harga rata-rata Rp250,6 per rights. Artinya CP mengeluarkan modal untuk mendapatkan satu saham KRAS pada harga rata-rata Rp775,6 (Rp250,6 + Rp525).
Sama seperti AO dan SA, CP juga tercatat menjadi penjual terbesar saham KRAS sebanyak 300 ribu lot atau senilai Rp23,5miliar pada harga rata-rata Rp783,8. (hm)