Berita / / Artikel

Menakar Peluang Harga Saham BUMI Menuju Harga Konversi Utang

• 25 Nov 2016

an image
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

BUMI dan krediturnya sepakat melakukan konversi hutang menjadi saham BUMI dengan harga Rp 926,16/lembar

Bareksa.com – Hingga sore ini, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ditutup flat di 278, dipengaruhi rencana proses restrukturisasi utang yang telah disetujui oleh pemegang obligasi.

Sebelumnya kreditur BUMI telah menyetujui konversi utang ke saham dengan harga konversi sekitar Rp926,16 per saham. Angka ini tiga kali lipat lebih besar dari harga saham sekitar Rp278 per saham. (Baca juga: Begini Penjelasan Restrukturisasi BUMI)

Dalam keterbukaan informasi, Dileep Srivastava, Direktur BUMI menyebut harga konversi itu didasarkan pada perhitungan ekuitas bersih US$4,6 miliar meskipun dalam laporan keuangan kuartal II 2916, BUMI mencatat nilai ekuitas yang negatif atau defisiensi modal senilai US$2,91 miliar.

Lantas apakah ada peluang harga saham BUMI akan mencapai harga konversi?

Pendapatan BUMI

Kenaikan saham tentunya akan tergantung bagaimana kinerja harga batubara ke depan karena setelah grup Bakrie ini menjual 24 persen saham PT Newmont Nusa Tenggara, sehingga aset investasi yang ada di tubuh BUMI hanya sudah beroperasi hanya tersisa aset yang terkait dengan tambang batubara seperti investasi pada KPC, Arutmin, Indocoal Resources dan Darma Henwa.

Sementera aset investasi yang berbasis tambang mineral lainnya masih dalam tahap eksplorasi, seperti PT MBH mineral dan PT Bintan.

Menilik laporan keuangan BUMI, pendapatan dan bagian laba yang diperoleh dari hasil investasi hingga kuartal II 2016 masih terus menyusut yang disebabkan oleh ambrolnya harga batubara.

Grafik: Kinerja Pendapatan BUMI 2014 – Semester I 2016 (Dalam US$ juta)


Sumber: laporan keuangan BUMI

Tetapi manajemen BUMI menyebut terdapat perbaikan kinerja penjualan batu bara di kuartal III 2016, meskipun laporan tersebut masih belum dapat dirilis karena masih dalam tahap audit dan baru dapat diterbitkan di akhir Desember 2016.

Pada keterangannya tercatat bahwa sepanjang Jan-Sept 2016, volume penjualan BUMI telah mencapai 64,6 juta ton atau naik 10,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Manajemen juga optimis, penjualan akan mencapai target 85 juta ton.

Sayangnya dari sisi harga jual rata-rata batubara memang masih turun 12,25 persen di periode yang sama menjadi US$40,1 per ton.

Konversi Utang Jadi Saham

Sesuai dengan persetujuan proposal restrukturisasi, utang jangka panjang BUMI akan dikonversi menjadi saham dan obligasi konversi.

Tentunya hal ini akan mengurangi beban keuangan BUMI yang selama ini nilainya selalu jauh melebihi pendapatan yang diperoleh BUMI. Dari awal tahun hingga Juni tahun ini saja tercatat beban keuangan BUMI mencapai US$241,69 juta.

Grafik: Beban Keuangan BUMI 2014 – Semester I 2016 (Dalam US$ juta)


Sumber: laporan keuangan BUMI

Tetapi yang perlu diingat oleh investor juga dengan adanya konversi ini tentu menambah jumlah saham BUMI, artinya jikapun kinerja pendapatan BUMI membaik, porsi yang diterima investor tentu tidak sebesar yang didapat sebelumnya. (np)

 

Tags: