MARKET BRIEF: TBLA Incar Laba 2017 Rp780 M; Pemerintah Revisi 35.000 MW

Bareksa • 15 Nov 2016

an image
Seorang petugas memperlihatkan pecahan dolar Amerika di gerai penukaran mata uang asing di Ayu Masagung, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/16.

Likuiditas perbankan aman; PPRO dan KIJA membentuk perusahaan patungan

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Tunas Baru Lampung Tbk

Tahun ini belum berakhir, emiten berkode saham TBLA ini sudah punya gambaran bisnis tahun depan. Perseroan memproyeksikan penjualan naik 20 persen menjadi Rp7,5 triliun dengan laba bersih naik 30 persen atau Rp780 miliar.

Likuiditas Perbankan

Meski nilai tukar rupiah terhadap dollar AS mulai bergerak fluktuatif, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai likuiditas perbankan masih aman sampai akhir tahun. Salah satu indikatornya adalah bunga harian alias overnight Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) yang masih memiliki rentang jauh dari bunga acuan.

Mega Proyek Listrik

Pemerintah tak lagi melanjutkan proyek mega listrik 35.000 megawatt (MW). Kini, proyek itu telah direvisi menjadi hanya 19.763 MW. Salah satu alasan pemerintah adalah laju pertumbuhan ekonomi 2019 yang diprediksi tak sampai 7 persen.

PPRO dan KIJA Bentuk JV

Pembentukan perusahaan patungan jadi pilihan lagi bagi emiten properti tanah air. Kali ini melibatkan PT PP Properti dan PT Kawasan Industri Jababeka. Keduanya membentuk PT PP Properti Jababeka Residen yang berencana menanamkan investasi hingga Rp4 triliun membangun proyek residensial dan komersial di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.