Investor Asing Masih Nett Sell, IHSG Kembali Terjatuh 2,6%

Bareksa • 14 Nov 2016

an image
Seorang karyawan berdiri di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

IHSG harus turun hingga 2,6 persen ke level 5.094.

Bareksa.com – Tekanan terhadap pasar modal nasional masih terus berlanjut. Hari ini, Senin 14 November 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami penurunan tajam dua kedua kali berturut-turut sejak Jumat, 11 November 2016. 

Menjelang penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG harus turun hingga 2,6 persen ke level 5.094. Tekanan jual pun masih terus terjadi. IHSG sendiri sebelumnya berada di level 5.232 atau telah turun 138 poin. 

Hingga penutupan sesi pertama asing telah mencatatkan nett sell hingga Rp975 miliar. Angka ini mendekati rekor penjualan asing yang mencapai Rp2,5 triliun pada Jumat kemarin. 

Grafik Pergerakan Dana Asing

Sumber: Bareksa.com

Head of Research Universal Broker, Satrio Utomo, mengatakan penjualan asing pada hari Jumat merupakan yang terbesar semenjak tahun 2011. Satrio mengatakan negara emerging market seperti Indonesia memang masih akan mengalami tekanan. 

“Sepertinya memang masih ada Trump effect, jadi sepertinya negara emerging market masih akan terkena,” katanya kepada Bareksa.com. (baca juga: Benarkah IHSG Anjlok Akibat Trump Jadi Presiden? Begini Penjelasannya)

Ia melanjutkan, indeks Hang Seng di China juga mengalami penurunan pada hari ini sebesar 1,21 persen. Dengan posisi seperti ini maka menurutnya tekanan dari sektor asing masih akan berlanjut. 

Namun ia mengapresiasi kinerja Bank Indonesia yang sejauh ini terus menjaga rupiah agar tidak jebol dari batasnya. Menurutnya hingga saat ini rupiah masih terjaga di kisaran Rp13.400 per dolarnya. 

“Namun jika posisinya masih seperti ini hingga akhir perdagangan kemungkinan asing masih akan net sell hingga Rp1,5 triliun,” ujarnya. 

Aksi jual ini menurutnya memang sudah terjadi sejak awal November. Namun, tekanan luar biasa baru terjadi setelah Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat. 

Satrio mengatakan jika IHSG saat ini tembus di bawah level 5.125 maka masih ada potensi untuk terus mengalami penurunan hingga level 4.800-4.850. (hm)