Bareksa.com- Emiten tambang milik negara PT Antam Tbk (ANTM) dan Newcrest Mining Limited (Newcrest) mengumumkan bahwa kedua perusahaan memasuki sebuah aliansi strategi untuk melakukan eksplorasi emas dan deposito tembaga di beberapa wilayah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Antam dalam keterbukan informasi Bursa hari ini 7 November 2016. Sebagai informasi, Newcrest yang berbasis di Melbourne, Australia ini merupakan salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia dengan kegiatan operasi tambang di empat negara.
Menurut data Bloomberg, di Indonesia Newcrest masuk ke dalam urutan nomor sembilan perusahaan dengan cadangan emas dan tambang paling besar, dengan cadangan mencapai 7 juta ton emas.
Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman mengatakan, “kerjasama Antam dengan Newcrest mencerminkan usaha kami untuk meningkatkan aset dan untuk menambah nilai cadangan mineral dan sumber daya Indonesia yang besar.”
Setelah pemerintah menerbitkan regulasi yang melarang ekspor konsentrat nikel sebelum adanya smelter, pendapatan Antam bergantung pada penjualan emas. Berdasarkan laporan Januari-September tahun ini, porsi penjualan dari emas tetap menjadi yang paling besar bagi perseroan, dengan porsi 69,8 persen mencapai Rp4,4 triliun dari total penjualan keseluruhan sebesar Rp6,4 triliun.
Grafik: Porsi Penjualan Emas dan Tambang Terhadap Total Penjualan Antam 2012 - Kuartal III 2016
Sumber: Data Bursa diolah Bareksa
Meskipun demikian, total penjualan Antam pada sembilan bulan tahun ini turun hingga 30 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,9 triliun. Hal ini terjadi akibat turunnya penjualan emas sebesar 33 persen dari sebelumnya Rp6,5 triliun.
Terlepas dari kabar positif tersebut, pasar tidak begitu responsif terhada saham Antam hari ini. Harga saham Antam pada hari ini tidak ditutup mengalami perubahan di level Rp910 per saham. (hm)
Grafik: Pergerakan Harga Saham Antam Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com