Berita / / Artikel

Darmin Optimis Inflasi 2016 di Bawah 3%

• 02 Nov 2016

an image
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, ditemui di Bareksa InvestDay 2015 di Jakarta, Kamis 17 September 2015. (Bareksa/Alfin Tofler)

Yang menarik, pada bulan Oktober itu pangan dan sandang itu mengalami deflasi

Bareksa.com - Pemerintah meyakini inflasi tahun 2016 akan terjaga di bawah 3 persen, melihat kondisi harga barang-barang hingga bulan Oktober.

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution menyambut gembira datat inflasi yang terjadi pada bulan Oktober 2016. Inflasi per Oktober seperti dilansir Badan Pusat Statistik adalah 0,14 persen. 

“Inflasi bagus 0,14 persen, sedikit di atas bulan lalu, tetapi yang menarik bulan Oktober itu pangan dan sandang itu mengalami deflasi,” katanya ditemui di Jakarta, Selasa 1 November 2016. 

Sementara itu, sektor yang menyumbang inflasi adalah makanan jadi, perumahan, listrik, dan sektor-sektor lainnya. Darmin mengatakan ini berarti pemerintah bisa mengendalikan inflasi pada tahun ini dengan baik. 

Hingga saat ini menurut Darmin, inflasi year to date baru mencapai 2,11 persen (sejak awal Januari hingga akhir Oktober). Darmin berharap hingga akhir tahun angka inflasi bisa berada di bawah 3 persen. Sebagai informasi, inflasi tahun kalender pada tahun 2015 mencapai 3,31 persen.

Darmin mengatakan, yang menarik adalah core inflation hanya 0,1 persen. Angka ini merupakan angka terendah semenjak bulan Mei 2013. 

Darmin menjelaskan bahwa core inflation adalah semua barang selain volatile food dan jasa. Ia mengatakan memang ada andil di produk-produk yang diatur oleh pemerintah seperti harga energi dan listrik. Namun, ia mengatakan bahwa kontribusinya kepada inflasi tidak besar. 

“Memang naik tetapi tidak besar,“ ujarnya. 

Sementara itu, BPS melansir pada Oktober tahun lalu malah terjadi deflasi sebesar 0,08 persen. Sedangkan inflasi hingga Oktober pada tahun ini hanya 2,11 persen. 

Dari 82 kota yang disurvei oleh BPS, sebanyak 48 kota mengalami inflasi dan 34 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,32 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Depok dan Manado, masing-masing sebesar 0,01 persen. 

Deflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,1 persen dan terendah di Banda Aceh dan Merauke sebesar 0,02 persen. 

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau tercatat mengalami inflasi sebesar 0,24 persen pada bulan lalu. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi 0,56 persen. 

BPS juga mengatakan bahwa ada inflasi 0,29 persen di kelompok kesehatan. Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga yang juga mengalami inflasi 0,1 persen. 

Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan sebesar 0,21 persen, kelompok sandang 0,31 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen. (hm)

Tags: