Bareksa.com- Harga saham emiten penyedia jasa pertambangan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) kembali melanjutkan peningkatan pada perdagangan hari ini, menambah akumulasi keuntungan bagi investor sejak awal tahun. Selain sentimen harga komoditas batu bara yang berpotensi mendorong kinerjanya, saham DOID terpantau ramai diperjualbelikan oleh sejumlah broker secara berkelanjutan.
Pada Selasa 12 Oktober 2016, saham DOID ditutup naik 12,1 persen menjadi Rp390 dari sebelumnya Rp348. Jika di akumulasikan sepanjang tahun ini, harga saham DOID telah melonjak 722 persen atau hampir tujuh kali lipat dari Rp54.
Emiten tambang batu bara sedang dilanda euphoria seiring dengan tren kenaikan harga batu bara global yang telah menembus US$72,19 per metrik ton pada Agustus. Harga batu bara acuan yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga naik menjadi US$69,05 per metrik ton pada Oktober 2016, meningkat 8 persen dibandingkan US$63,93 per metrik ton untuk September 2016.
Tidak hanya itu, naiknya harga saham DOID hari ini terdorong transaksi yang dilakukan oleh sejumlah broker yang mencatat pembelian sekaligus penjualan terbesar.
Daewoo Securities (YP) terpantau memborong 534.000 lot saham DOID, pada harga rata-rata Rp378,1 per saham senilai Rp20,2 miliar. Namun YP juga telah melepas 495.000 lot saham DOID pada harga rata-rata Rp379,3 per saham senilai Rp18,8 miliar.
Adapun Phillip Securities (KK) menjadi pembeli sekaligus penjual terbesar kedua dengan membeli 375.000 lot saham, senilai Rp14,3 miliar. KK juga tercatat telah meenjual sebanyak 453.000 lot saham senilai Rp17,2 miliar, pada harga rata-rata Rp379,2 per saham.
Selain itu, Mandiri Sekuritas (CC) membeli 235.000 lot saham senilai Rp8,8 miliar. Sama seperti YP dan KK, CC juga telah berhasil menjual sebanyak 247.000 lot senilai Rp9,4 miliar.
Pembeli sekaligus penjual saham DOID berikutnya adalah Indopremier Securities (PD) dan BNI Securities (NI). Selengkapnya terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel: Broker Pembeli dan Penjual Saham DOID 12 Oktober 2016
Sumber: Bareksa.com
Jika ditelisik lebih jauh, kelima broker tersebut telah “menjaga” saham DOID sejak awal tahun. Tercatat sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan kemarin YP , CC, KK, PD dan NI tercatat sebagai pembeli sekaligus penjual terbesar saham DOID.
Sejak awal tahun hingga kemarin YP telah memborong 21,6 juta lot saham DOID, pada harga rata-rata Rp178,6 per saham senilai Rp386,1 miliar. Selain itu YP juga telah melepas 21,4 juta lot saham DOID, senilai Rp379,7 miliar pada harga rata-rata Rp177,4 per saham.
Sementara Mandiri Sekuritas sempat melakukan pembelian sebanyak 9,8 juta lot saham senilai Rp184 miliar dan berhasil melepas 11 juta lot saham, senilai Rp209,7 miliar.
Tabel: Broker Pembeli dan Penjual Saham DOID 31 Desember 2015 - 11 Oktober 2016
Sumber: Bareksa.com
Dari sisi kinerja, perusahaan penyedia jasa tambang ini berhasil membukukan penjualan sebesar US$8 juta atau Rp104 miliar (asumsi Rp13.000/US$) pada kuartal II 2016. Angka ini turun tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan jika ditinjau sejak 2012, jumlah penjualan perusahaan terus menurun.
Grafik: Kinerja Keuangan DOID Periode 2012 - 2016
Sumber: Bareksa.com
Meski pendapatan perseroan cenderung menurun, perseroan berhasil mencatat laba bersih yang diatribusikan ke pemilik induk senilai US$8 juta, membalikkan kerugian bersih US$10 juta pada periode sama tahun lalu. Laba yang positif ini ternyata dikontribusikan dari laba selisih kurs yang mencapai US$4,6 juta. (Baca juga: Saham Tambang Ini Beri Return 485% Selama 2016, Bagaimana Analisisnya?) (hm)