MARKET BRIEF: PTPP Terbitkan Saham Baru Rp2,16T, Laba Bersih AISA Naik 30,62%

Bareksa • 24 Aug 2016

an image
Project Manager Grand Sungkono Lagoon Rudy Harsono (kiri) bersama Finance Manager Grand Sungkono PP Mursito (kanan) mengamati pembangunan Grand Sungkono Lagoon di Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/9). BUMN properti terbesar di Indonesia PT PP Properti Tbk (PPRO) membangun dua tower di mega proyek Grand Sungkono Lagoon. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Krakatau Steel rugi Rp1,14 triliun di semester I 2016.

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PTPP akan Rights Issue

PT PP Tbk (PTPP) akan menerbitkan saham baru (rights issue) sebesar Rp2,16 triliun untuk mengimbangi Penyertaan Modal Negara (PMN). Direktur Utama PT PP Tbk, Tumiyana mengatakan, saham yang dilepas sebanyak 1.776.311.645 saham biasa atas nama seri B dengan nominal Rp100 per saham. "Adapun hasil dana sebanyak Rp4,41 triliun untuk digunakan sebagai modal kerja dan mempercepat program infrastruktur nasional," katanya.

Dengan demikian, walapun sudah ada rights issue porsi kepemilikan saham pemerintah tetap sebesar 51 persen dengan porsi saham publik 49 persen. Penjamin emisi rights issue ini adalah Danareksa, Mandiri Sekuritas dan Bahana Sekuritas sekaligus sebagai join standby buyer dipimpin oleh Danareksa.

Laba Bersih Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Naik 30,62%

Sepanjang semester I 2016 laba bersih PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) naik sekitar 30,62 persen. Perseroan berhasil mengumpulkan laba bersih sebesar Rp255,96 miliar dibandingkan dengan laba di periode yang sama 2015 yakni senilai Rp195,96 miliar.

Pendapatan produsen pangan ini juga tumbuh menjadi Rp3,57 triliun atau naik 12,97 persen dibandingkan dengan penjualan dan pendapatan usaha di periode sama 2015 senilai Rp3,16 triliun. Beban pokok penjualan dan pendapatan naik tipis menjadi Rp2,69 triliun dari Rp2,54 triliun di semester I.

Krakatau Steel Rugi Rp1,14 Triliun

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) kembali mencatatkan kerugian pada semester 1 2016. Walaupun demikian rugi perseroan turun menjadi US$87,55 juta atau sekitar Rp1,14 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD134,93 juta atau sekitar Rp1,75 triliun.

Direktur Keuangan Krakatau Steel Tambok P Setyawati optimistis kondisi ini mencerminkan kesempatan perbaikan bagi perseroan di masa yang akan datang. Pada enam bulan pertama tahun ini perseroan mencatat pertumbuhan volume penjualan sebesar 39,59 persen menjadi 1,1 juta ton dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar 0,837 juta ton.

Peningkatan volume penjualan ini terjadi karena peningkatan permintaan dalam negeri sebagai akibat dari mulai bergulirnya proyek infrastruktur pemerintah dan bertambahnya beberapa konsumen baru. Pencapaian peningkatan volume penjualan dibarengi dengan pencapaian laba kotor sebesar US$99,92 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya yang rugi kotor sebesar US$38,89 juta.

Bank Mandiri (BMRI) Terbitkan Obligasi Rp5 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) melakukan penawaran umum obligasi senilai Rp5 triliun. Obligasi ini merupakan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I tahun 2016 yang merupakan bagian dari Obligasi Berkerlanjutan I Bank Mandiri dengan target dana hingga Rp14 triliun.

Adapun, obligasi senilai Rp5 triliun ini terdiri dari 3 seri, yakni seri A, seri B, dan seri C dengan jangka waktu masing-masing 5 tahun, 7 tahun, dan 10 tahun.

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan tiap 3 bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi. Dalam rangka penerbitan obligasi ini perseroan mendapatkan peringkat AAA dari Pefindo dan outlook stabil. Penawaran emisi obligasi ini dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) dengan penjamin pelaksana emisi obligasi adalam PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.