Bareksa.com – Pernahkan Anda merasakan kondisi uang tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan walaupun penghasilan sudah bertambah besar? Bila ya, ada kemungkinan Anda mengalami kecenderungan untuk menjaga level kebahagiaan terlepas dari perubahan kekayaan atau pencapaian besar -- atau disebut sebagai hedonic treadmill. Dalam kondisi ini, seseorang yang mendapat uang lebih banyak juga mengalami peningkatan keinginan, sehingga level kebahagiaannya pun tidak banyak berubah.
Sebagai contoh, kita memiliki penghasilan dari gaji sebesar Rp4 juta per bulan, tetapi semuanya habis untuk pengeluaran sebulan. Kemudian, saat penghasilan naik menjadi Rp10 juta per bulan, kita juga akan menghabiskannya dalam waktu sebulan. Lantas kenapa hal ini bisa terjadi?
Akibat adanya ekpektasi gaya hidup dan kebutuhan yang ikut naik, tentunya hasrat untuk membeli barang/materi mewah juga ikut meningkat sejalan dengan peningkatan penghasilan. Bagaikan berjalan di atas alat treadmill, kebahagiaan tidak pernah maju karena hasrat akan materi atau uang tidak akan pernah terpuaskan. Apabila gaya hidup hedonic treadmill ini terjadi, tentunya kita akan selalu dihadapkan pada masalah keuangan yang tidak pernah selesai dan dapat menyengsarakan hidup kita.
Untuk menghindari keadaan ini, Tejasari Assad, salah satu Perencana Keuangan Tatadana Consulting, menyarankan beberapa hal yang dapat kita lakukan, yakni sebagai berikut:
1. Memiliki tujuan keuangan
Tujuan keuangan ini bisa meliputi dalam jangka pendek ataupun panjang seperti ingin pergi haji, memiliki rumah, kendaraan, dan sebagainya. Untuk mewujudkan tujuan keuangan ini, tentunya kita akan mulai menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung atau diinvestasikan.
Memiliki tujuan keuangan dapat membuat kita melihat dan merasakan barang atau materi dari uang hasil kerja keras kita selama ini. Dengan begitu, kita akan merasakan bahagia dan bangga ketika tujuan keuangan berhasil dicapai dan tentunya uang yang disisihkan untuk ditabung dan diinvestasikan ini tidak akan sia-sia ketimbang kita menghabiskannya hanya untuk memenuhi keinginan yang tidak ada batasnya.
Saat ini pun, produk keuangan seperti reksa dana juga telah hadir sebagai pilihan alternatif menyimpan uang yang dapat melakukan kegiatan menabung dan investasi secara bersamaan dengan dana minimum relatif rendah, yakni Rp100 ribu. (Baca juga: Reksa Dana, Pilihan Investasi Unggul Bagi Investor Pemula)
2. Membiasakan gaya hidup sesuai dengan kemampuan
Kita sebaiknya tidak mengikuti arus untuk terus meningkatkan gaya hidup yang tidak ada habisnya. Sebab, kebahagiaan sejatinya tidak harus dengan gaya hidup mewah atau dengan cara berfoya-foya menghabiskan uang dengan sia-sia.
Dengan menerapkan gaya hidup sederhana, yang tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi, akan membuat jiwa kita lebih tentram dan nyaman dalam menjalani hidup. Selain itu, kita juga harus bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki, termasuk apa yang menjadi kekurangan itu adalah kelebihan kita.
3. Berbagi dengan orang lain
Dalam hal ini, bukan hanya materi yang akan kita terima dari kegiatan saling berbagi orang lain melainkan juga rasa bahagia dan puas. Memberikan sebagian harta kita kepada orang lain menjadi hal yang membuat kita bahagia ketimbang uang yang kita miliki digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Kegiatan saling berbagi ini ternyata juga dicontohkan oleh Robert T. Kiyosaki, salah satu orang terkaya di dunia yang memegang teguh prinsip hidup "the more you give, the more you receive." Artinya, semakin banyak kita memberi, akan semakin banyak kita menerima.
Financial Planner: Tejasari Assad
Website: www.tatadana.com
***
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.