Berisiko Rendah, Reksa Dana Saham Ini Hasilkan Return Melebihi Indeks

Bareksa • 15 Aug 2016

an image
Ilustrasi Menabung Reksa Dana (Bareksa/Alfin Tofler)

Dengan beta <1, reksa dana ini memiliki fluktuasi pasar yang tergolong rendah.

Bareksa.com – Dalam sepekan terakhir, pasar saham mengalami penurunan tipis yang disinyalis merupakan aksi ambil untung setelah peningkatan signifikan sejak awal tahun. Fluktuasi di bursa efek turut mempengaruhi kinerja reksa dana yang memiliki aset berupa saham. Namun, ada beberapa produk yang dapat bertahan dengan kinerja stabil di tengah gelombang yang menerpa bursa saham nasional.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dari level 5.420,25 per 5 Agustus 2016 menjadi 5.377,20 per tanggal 12 Agustus 2016 atau turun 0,79 persen. Koreksi tipis ini dinilai wajar karena adanya aksi profit taking (ambil untung) dari sebagian investor untuk merealisasikan keuntungan pasca IHSG meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Namun apabila ditarik ke belakang periode awal tahun hingga saat ini, pergerakan IHSG cenderung meningkat cukup signfikan yakni 17,07 persen dari sebelumnya IHSG di level  4.593,01. Selain itu, dana asing yang  masuk pada pasar saham mencapai Rp34,95 triliun. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa kepercayaan investor atau optimisme pasar saat ini masih tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi tahun 2016 yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pergerakan pada pasar saham ini, tentunya akan turut mempengaruhi performance (kinerja) reksa dana jenis saham--reksa dana yang menempatkan minimal 80 persen asetnya pada instrumen saham. Pada reksa dana saham sendiri kita dapat melihat risiko pasar saham ini berdasarkan nilai beta-nya. Nilai beta merupakan cerminan atas fluktuasi dari reksa dana tersebut. Apabila nilai beta lebih dari 1, maka semakin besar pengaruh fluktuasi IHSG (risiko) terhadap nilai reksa dana. (Baca Juga: Apa Itu Beta dan Standar Deviasi Dalam Reksa Dana?)

Dalam sepekan terakhir ini kinerja reksa dana saham juga terkena imbas akibat pasar saham yang terkoreksi. Namun, kinerja reksa dana saham masih mencatatkan hasil yang positif, tercermin dari indeks reksa dana saham, dengan rata-rata return 16,64 persen sejak awal tahun hingga saat ini (year-to-date/YTD). 

Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat sejumlah reksa dana yang memiliki nilai beta kurang dari 1 atau tergolong berisiko rendah tetapi memberikan return yang jauh berada di atas benchmark reksa dana year-to-date, berikut diantaranya: 

Tabel: Daftar reksa dana dengan beta kurang dari 1 dan menghasilkan return di atas benchmark, year-to-date (YTD)

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan tabel di atas, reksa dana MNC Dana Ekuitas memiliki nilai beta paling rendah yakni 0,89 persen dengan return yang dihasilkan 28,69 persen. Pada fund fact sheet, sebanyak 35,73 persen dari total dana kelolaan reksa dana ini ditempatkan pada saham-saham di sektor  industri dasar, perdagangan, dan aneka industri. Saham-saham sektor aneka industri dan industri dasar sendiri meningkat 26,75 persen dan 20,86 persen periode awal tahun hingga saat ini. Selain itu, sektor lain, seperti keuangan dan konsumsi yang termasuk sektor terbesar portofolio reksa dana ini juga meningkat 15,18 persen dan 17,22 persen, turut berkontribusi terhadap pertumbuhan return reksa dana. 

Grafik: Pergerakan NAB MNC Dana Ekuitas dan Pergerakan Indeks Sektoral 

Sumber: Bareksa.com

Selanjutnya di posisi kedua, reksa dana Sucorinvest Maxi Fund memiliki beta 0,92 dengan return yang mencapai lebih dari 2 kali benchmark yakni 37,76 persen. Sesuai dengan isi prospektus, reksa dana kelolaan PT Sucorinvest Asset Management ini mengalokasikan sebagian besar aset saham pada 4 sektor terbesar yakni  pada sektor keuangan sebesar 19 persen, sektor pertambangan sebesar 15 persen, sektor infrastruktur sebesar 11 persen, dan sektor konsumsi sebesar 10 persen. Selain return reksa dana ini disokong oleh sektor keuangan dan konsumsi, aset yang pada saham indeks sektor pertambangan pun yang meningkat 48,01 persen cukup berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan reksa dana, year-to-date.

Grafik: Pergerakan NAB Sucorinvest Maxi Fund dan Pergerakan Indeks Sektoral 

Sumber: Bareksa.com

Kemudian, tabel di atas juga menunjukan reksa dana TRAM Infrastructure Plus dan TRIM Kapital memiliki nilai beta 0,93 dan 0,94 persen. Kedua reksa dana yang dikelola oleh PT Trimegah Asset Management ini tercatat menghasilkan return masing-masing sebesar 15,54 persen dan 14,44 persen. Sementara itu, pada urutan selanjutnya adalah reksa dana Maybank Dana Ekuitas dengan nilai beta 0,97 dan menghasilkan return 16,75 persen. 

***

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.