PTBA Akan Terbitkan Global Bond US$2,5 M; Waskita Dapat Pinjaman Rp4,4 T

Bareksa • 05 Aug 2016

an image
Pekerja melakukan pengecekan mesin pembangkit listrik di PLTGU Tanjung Priok, Jakarta (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Timah siapkan Rp1,2 triliun untuk bisnis properti; Gajah Tunggal akan refinancing utang dolar AS

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)

PTBA akan menerbitkan obligasi global mencapai US$2,5 miliar untuk memenuhi kebutuhan dana ekspansi beberapa tahun mendatang. Perseroan sedang mempertimbangkan penerbitan obligasi tersebut pada 2017.

Selain mengembangkan bisnis eksisting, perseroan membutuhkan dana besar untuk ekspansi di sektor pembangkit listrik. Terdapat dua pembangkit listrik yang siap konstruksi dalam waktu dekat, yaitu proyek Banko Tengah berkapasitas 2x260 megawatt dengan investasi mencapai US$1,6 miliar dan Peranap berkapasitas 1.200 megawatt dengan perkiraan investasi US$2,4 miliar.

PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

Waskita optimistis meraih pinjaman sindikasi sekitar Rp4,4 triliun pada kuartal ketiga tahun ini. Dana akan digunakan untuk membiayai proyek jalur kereta ringan (light rail transit/LRT) di Palembang yang ditaksir senilai Rp11,49 triliun.

Bunga pinjaman tersebut ditargetkan kurang dari 10 persen per tahun dengan tenor tiga tahun. Pemimpin sindikasi adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Selain itu, Waskita juga menyiapkan Rp1 triliun dari ekuitas untuk menggarap proyek tersebut.

PT Timah Tbk (TINS)

Timah menyiapkan dana hingga Rp1,2 triliun sebagai belanja modal (capex) untuk mengembangkan proyek properti. Lini bisnis untuk diversifikasi tersebut akan mulai dikerjakan untuk pengembangan di Cirendeu, Tangerang Selatan dan Bekasi tahun ini.

Kedua proyek tersebut akan mulai dipasarkan pada Oktober tahun ini. Timah menargetkan bisa menyerahkan beberapa unit dari proyek Cirendeu pada tahun depan. Bisnis properti dikerjakan melalui anak usaha PT Timah Karya Persada Property.

PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL)

Gajah Tunggal akan membiayai kembali (refinancing) surat utang senilai US$500 juta. Produsen bank ini akan memutuskan jenis pendanaan yang akan digunakan pada tahun ini.

Utang yang akan dibayar kembali tersebut adalah senior secured notes yang jatuh tempo pada 2018. Perseroan mempertimbangkan untuk mendiversifikasi struktur utang karena eksposur dolar AS terlaku kuat bagi keuangan. Obligasi rupiah menjadi salah satu pilihan selain pinjaman bank.

PT United Tractors Tbk (UNTR)

UNTR masih bernegosiasi dengan para kreditur untuk pendanaan proyek pembangkit listrik senilai US$4 miliar di Jepara, Jawa Tengah. Proses financial closing ditargetkan tuntas dalam waktu dekat. Setelah itu, UNTR akan menyuntik ekuitas US$200 juta untuk proyek tersebut.

Proyek pembangkit listrik ini dilakukan bersama dua mitranya, Sumitomo Corporation dan Kansai Electric Power Co Inc. Konsorsium tersebut memperluas proyek pembangkit listrik Tanjung Jati B Unit 5 dan Unit 6 di Jepara dengan total kapasitas 2x1.000 megawatt.