Bareksa.com - Laba bersih PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) meningkat 12,1 persen sepanjang enam bulan pertama tahun ini dibanding periode sama tahun sebelumnya didukung kenaikan pendapatan bunga bersih serta adanya keuntungan dari produk derivatif.
Sepanjang Januari-Juni 2016 BCA menghasilkan laba bersih Rp9,57 triliun sehingga laba per saham BCA meningkat menjadi Rp388 per saham dibanding periode sama sebelumnya Rp346 per saham.
Di periode yang sama tercatat pendapatan bunga bersih naik 15 persen menjadi Rp19,75 triliun mendorong kenaikan rasio net interest margin menjadi 7 persen dari sebelumnya 6,6 persen. Meningkatnya pendapatan bunga terutama berasal dari kenaikan kredit korporasi serta penempatan obligasi pemerintah.
Sementara itu diluar pendapatan bunga, kenaikan laba bersih juga diperoleh dari lonjakan keuntungan produk derivatif yang melesat lebih dari 8 kali lipat menjadi Rp1,1 triliun dari sebelumnya hanya Rp131 miliar.
Dari sisi aset, per akhir Juni 2016 tercatat outstanding kredit BCA naik 11,5 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp387,04 triliun. Tetapi kenaikan ini juga diiringi dengan naiknya rasio NPL gross menjadi 1,4 persen dari sebelumnya hanya 0,7 persen. Pihak manajemen menjelaskan kenaikan ini terjadi akibat pelemahan ekonomi di semester pertama tahun ini. Meskipun begitu level NPL saat ini masih memenuhi target risiko dari BCA.
Yang menarik dari perkembangan aset, terpantau penempatan obligasi pemerintah per akhir Juni 2016 melesat 36,3 persen dibanding periode sama tahun lalu. Tak hanya obligasi pemerintah. Per akhir Juni 2016 porsi obligasi pemerintah dalam portofolio BCA meningkat menjadi Rp44,2 triliun.
Tak hanya obligasi pemerintah, akun surat berharga lainnya juga melonjak 44,9 persen menjadi Rp24,6 triliun. Padahal dana pihak ketiga BCA hanya tumbuh 7,8 persen menjadi Rp490,5 triliun. Hal ini menunjukan BCA telah bersiap akan kenaikan yield dari obligasi pemerintah. Terpantau yield yang BCA peroleh dari obligasi pemerintah per Juni 2016 meningkat menjadi 6,51 persen dibanding per Desember 2015 yang hanya 6,26 persen. Inilah salah satu yang mendorong naiknya pendapatan bunga bersih BCA.