MARKET BRIEF: MEDC Akuisisi Newmont $2,6 M, Bursa Suspen 18 Saham

Bareksa • 01 Jul 2016

an image
Ratusan Haul Truck dalam keadaan parkir di tambang Batu Hijau Milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) - (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Pemerintah memutuskan mengambil alih Pulau G milik APLN.

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

Medco Energi Internasional akuisisi Newmont $2,6 miliar

PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan bahwa telah setuju untuk mengakuisisi saham PT Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) dengan nilai $2,6 miliar. Sebelumnya, AMI baru saja merilis pernyataan telah membeli NNT dari Newmont Mining Corporation dan Sumitomo Corporation. Ini merupakan salah satu transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara tahun ini.

MedcoEnergi Group dan AP Investment bekerja sama mengakuisisi saham di AMI dengan dukungan dari tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Penyelesaian transaksi akan menunggu persetujuan dari pemerintah dan pemegang saham MedcoEnergi.

WSKT tambah modal Rp 45,9 miliar di 2 ruas tol

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) melalui anak usahanya PT Waskita Toll Road (WTR) menyuntikkan modal ke dua ruas jalan tol. Penyuntikan modal dilakukan untuk mempertahankan kepemilikannya.

WSKT menambah modal secara tunai sebesar Rp45,9 miliar ke PT Jasamarga Semarang Batang dan PT Cinere Serpong Jaya. Modal sebesar Rp44,183 miliar ditanamkan di PT Jasamarga Semarang Batang untuk mempertahankan 40 persen kepemilikan di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) ruas tol Semarang-Batang. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan patungan antara WSKT dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

“Transaksi tersebut sudah dicatat dalam Akta Notaris pada 28 Juni 2016." kata Hadi Susilo, Sekretaris Perusahaan WSKT.

Kedua, WTR menambahkan modal sebesar Rp 1,75 miliar ke PT Cinere Serpong Jaya untuk mempertahankan 35 persen kepemilikan pada perusahaan pengelola tol Cinere-Serpong itu.

Pemerintah ambil alih pulau reklamasi milik APLN

Pemerintah melalui Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan akan mengambil beberapa opsi terhadap Pulau G yang izin pembangunannya telah dibatalkan. Salah satunya adalah mengambil alih pulau tersebut. Selanjutnya, pulau tersebut akan digunakan untuk konservasi dan reboisasi.

"Itu tentu sambil dibenahi dengan pembongkaran, karena membahayakan," kata Rizal.

Pulau G merupakan milik PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN). Keputusan tersebut diambil dalam rapat koordinasi tentang reklamasi yang digelar Kamis kemarin. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan keputusan tersebut merupakan yang terbaik dan harus diambil oleh pemerintah. "Dan semua sepakat, walau anggota tim yang mengkaji berasal dari berbagai keahlian berbeda, kesimpulannya sama. Jadi, kalau ini salah, maka salah semua," katanya.

BTN siapkan Rp29,5 triliun untuk Lebaran

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menyiapkan pasokan uang tunai sebesar Rp29,5 triliun untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan uang tunai jelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H. Maryono, Direktur Utama BTN, mengungkapkan jumlah pasokan uang tunai pada Ramadhan dan Lebaran meningkat 33 persen dibandingkan bulan-bulan biasanya.

"Kami siapkan kebutuhan uang tunai itu dari tiga minggu sebelum dan satu minggu setelah Lebaran," ujarnya.

Ia menambahkan, sebanyak Rp8,85 triliun akan dipasok ke 1.830 unit mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan Rp20,65 triliun ke 860 gerai di kantor cabang BTN di seluruh Indonesia. "Peningkatan kebutuhan uang tunai sudah terjadi pada pekan kedua hingga keempat Ramadhan. Banyak dana dicairkan untuk pembayaran tunjangan hari raya (THR), serta persiapan mudik dan Lebaran," ujarnya.

BEI suspen saham 18 emiten

Bursa Efek Indonesia mensuspen 18 emiten karena terlambat menyampaikan laporan keuangan. Bursa juga telah memberikan peringatan tertulis III dan denda senilai Rp150 juta kepada perusahaan tercatat yang terlambat menyampaikan laporan keuangan. Pelaksana Harian Kepala Penilaian Perusahaan Group I BEI, Adi Pratomo Aryanto, mengatakan hal tersebut dilakukan sehubungan dengan kewajiban penyampaian laporan keuangan auditan per 31 Desember 2015, merujuk pada ketentuan II.6.3. Peraturan Nomor I-H tentang Sanksi.

BEI mencatat, 18 emiten yang belum menyampaikan laporan keuangan auditan interim 30 September 2015 dan belum membayarkan denda, antara lain: PT Benakat Integra Tbk (BIPI), PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN), PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Buana Listya Tama Tbk (BULL), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Eterindo Mega Persada Tbk (ENRG), PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), PT Global Teleshop (GLOB), PT Capitalinc Teleshop Tbk (MTFN), PT Skybee Tbk (SKYB), PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO), PT Inovisi Infracom Tbk (INVS), PT Permata Prima Sakti Tbk (TGKA), PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT Sekawan Inipratama Tbk (SIAP) dan PT Siwani Makmur Tbk (SIMA).

"Bursa melakukan supensi perdagangan efek di pasar reguler dan tunai sejak sesi I perdagangan efek 30 Juni 2016 untuk 8 perusahaan tercatat dan memperpanjang suspensi perdagangan efek untuk 10 emiten," kata Adi. (kd)