Bareksa.com - Saham-saham perusahaan tambang menguat di tengah pasar yang ditutup di zona merah. Peningkatan harga minyak mentah dan komoditas global mendorong sentimen positif di sektor yang setahun terakhir ini masih mengalami kelesuan. Tiga saham emiten tambang menjelang penutupan naik hingga diatas 5 persen.
Indeks mining pada perdagangan Kamis, 9 Juni 2016 naik hingga 2,48 persen. Padahal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 0,59 persen menjadi 4.886 dari sebelumnya 4.913.
Saham tambang pelat merah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memimpin kenaikan hari ini dengan peningkatan hingga 8,21 persen dan ditutup di harga Rp730. Selain itu, saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga naik hingga 6,32 persen dan ditutup di level Rp925.
Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) juga naik sebesar 4,83 persen menjadi Rp1.845 dan saham milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 4,25 persen ke Rp7.975. Selain itu, saham PT Timah Tbk (TINS) juga ikut mendorong indeks mining dengan naik 3,47 persen ke Rp745 dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga naik 0,28 persen ke Rp8.825
Analis dari First Asia Capital, David Setyanto mengatakan kenaikan saham-saham berbasis tambang ini diperkirakan terjadi karena harga minyak mulai menyentuh nilai tertingginya di tahun 2016. Harga minyak jenis Brent naik dan menyentuh angka $52,86 per barrel. Selain itu harga minyak WTI juga menyentuh angka $51,15 per barel. Harga minyak pada hari ini sudah naik hampir 80 persen dibandingkan harga minyak di Januari 2016 yang sempat dibawah $30 per barel.
"Harga komoditas yang semakin meningkat dan harga minyak yang steady di $50 menyebabkan harga-harga saham di industri tambang meningkat," ujarnya kepada Bareksa.com, Kamis 9 Juni 2016 .
Selain itu, ada juga sentimen khusus yang mendorong saham secara personal, seperti ADRO. Perusahaan batu-bara berkapitalisasi pasar terbesar di bursa ini mengalami peningkatan harga saham karena baru saja mendapatkan sentimen positif dari penandatanganan PLTU Batang. (baca juga: Harga Saham ADRO Lompat 31% Sepekan, Ini Pendorongnya)
David memperkirakan jika sentimen positif bagi saham pertambangan ini akan bertahan paling tidak hingga minggu depan. Namun, jika harga komoditas tetap tinggi dan didukung harga minyak dunia yang tetap maka trennya masih akan positif.