Harga Saham ELSA Lompat 15%, CIMB Securities Borong 1,2 Juta Lot

Bareksa • 25 May 2016

an image
Pekerja PT Elnusa Tbk (Company)

Harga saham ELSA sentuh level tertinggi selama satu tahun terakhir, seiring lonjakan harga minyak dunia

Bareksa.com - Harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) melesat hampir 15 persen pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini 25 Mei 2016. Penguatan harga saham ELSA ditopang dengan kenaikan harga minyak mentah dunia hingga ke level tertinggi sejak hampir setahun terakhir.

Pada penutupan perdagangan hari ini (Rabu, 25 Mei 2016) harga saham ELSA naik menjadi Rp585 dari sebelumnya Rp510. Nilai tersebut merupakan harga tertinggi saham Elnusa dalam satu tahun terakhir. Hal ini seiring dengan menguatnya harga minyak dunia yang telah menyentuh level $49,2 per barel --tertinggi sejak Juni 2015. Seperti diketahui, saham penyedia jasa pertambangan minyak dan gas ini selalu berkorelasi erat dengan harga minyak dunia. (Baca juga: Saham ELSA Anjlok 6,8%; Selalu Sejalan dengan Harga Minyak Dunia?)

Kenaikan harga saham yang besar ini juga diiringi dengan volume transaksi ELSA sebanyak 2,5 juta lot, berada di urutan teratas alias top volume bursa pada perdagangan hari ini. Nilai transaksi saham ELSA hari ini juga menduduki peringkat ke-6 terbesar di bursa.

Grafik: Pergerakan Harga Saham ELSA Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Pembeli terbesar saham ELSA adalah CIMB Securities (YU). YU memborong 1,2 juta lot saham dengan harga rata-rata Rp567,3 per lembar atau senilai Rp66,4 miliar. Nilai transaksi oleh YU setara 44,3 persen dibandingkan dengan seluruh transaksi saham ELSA yang mencapai Rp155,2 miliar.

Pembeli terbesar kedua Daewoo Securities (YP). YP membeli 218 ribu lot dengan harga rata-rata  Rp567,9 per lembar atau senilai Rp12,4miliar. Selanjutnya Sinarmas Sekuritas (DH) melakukan aksi beli sebanyak 123 ribu lot pada harga rata-rata Rp582,5 per lembar dengan nilai transaksi Rp7,2miliar.

Tingginya harga saham ELSA, membuat investor asing banyak menjual setelah menikmati keuntungan dari selisih perdagangan (capital gain). Menurut pantauan Bareksa, investor asing telah mencatat penjualan bersih (net sell) sebesar Rp5,3 miliar