Bareksa.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ) menerima minat investasi sebesar US$10 juta atau Rp133 miliar dari investor Taiwan. Investor ini rencananya akan memproduksi bar dan wire dari logam.
Investor Taiwan ini rencananya akan membangun pabrik di Cikarang, Jawa Barat karena di wilayah ini sudah banyak produsen-produsen otomotif.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan minat investasi tersebut tidak lepas dari berkembangnya industri otomotif di Tanah Air. Ini memberi peluang besar bagi industri komponen otomotif. Bar dan wire merupakan bahan baku yang selanjutnya dapat diolah menjadi produk jadi.
"Bahan baku bisa diolah menjadi komponen otomotif seperti mur dan baut, per, ball joint, komponen sepeda dan sepeda motor seperti jari roda, baut, keranjang dan juga komponen printer.
Franky mengatakan Cikarang dipilih sebagai lokasi proyek karena merupakan tempat yang paling cocok untuk industri pendukung otomotif. Ke depannya akan menggenjot industri ini sehingga industri logam bisa berkembang.
Franky menambahkan bahwa investasi perusahaan tersebut di Indonesia merupakan penanaman modal pertama di luar Taiwan. Investor menganggap Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk berkembang. Keseriusan perusahaan juga didukung dengan keberadaan dua perusahaan pemasoknya yang telah memiliki investasi di Indonesia.
“Salah satu pemasok bahan baku perusahaan ini sudah memiliki komitmen investasi untuk pembangunan pabrik smelter di Indonesia. Disusul pemasok lainnya, saat ini sedang dalam tahap persiapan untuk penanaman modal di Indonesia. Kami terus menggenjot masuknya investasi dari Taiwan, karena kami melihat peluang besar. Salah satunya dari industri baja, yang dapat memberikan peluang bisnis bagi industri turunannya,” ujarnya.
Dari data BKPM, sepanjang 2015 realisasi investasi dari Taiwan mencapai US$107,95 juta terdiri atas 275 proyek dan masuk dalam peringkat ke-15 dari seluruh negara yang menanamkan modal di Indonesia. Data Financial Times pada Februari 2016 menunjukkan total Outward Investment Taiwan ke Indonesia berada di posisi ketujuh dengan total investasi sebesar US$1,5 miliar.
BKPM akan terus memfasilitasi masuknya investasi dari Taiwan untuk pencapaian realisasi investasi 2016 sebesar Rp594,8 triliun, khususnya sumbangan dari penanaman modal asing yang dipatok sebesar Rp386 triliun atau 65% dari total realisasi investasi yang ditargetkan masuk.