Mantan Wakil Menkeu Mahendra Siregar Jadi Penasihat Portal Finansial Bareksa

Bareksa • 11 Mar 2016

an image
Komisaris Utama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), Mahendra Siregar dalam acara Investor Round Table Discussion yang diadakan oleh Bareksa dan Semen Indonesia tentang Masa Depan Infrastruktur Indonesia: Peluang dan Tantangan Industri Semen. Di Ritz Calton, Jakarta. Selasa, 17 Februari 2014.

Mahendra adalah General Partner di Palapa Ventures, perusahaan venture capital yang berinvestasi di Silicon Valley, AS.

Bareksa – Mantan Wakil Menteri Keuangan dan Kepala BKPM (Badan Koordinasi Pasar Modal) Mahendra Siregar bergabung dengan Portal Finansial Bareksa.com sebagai advisor. Bareksa adalah perusahaan startup yang bergerak di bidang teknologi jasa keuangan (financial technology, fintech), yang antara lain menyediakan marketplace reksa dana, data dan alat keuangan online, serta riset dan analisis pasar modal dan ekonomi.

Mahendra Siregar (53) adalah tokoh dengan pengalaman panjang dalam pengelolaan perekonomian nasional. Selain pernah menduduki dua jabatan yang prestisius itu—sebagai Wakil Menkeu dan Kepala BKPM—dia  juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan serta Chairman/CEO Indonesia Eximbank.

Sekarang, Mahendra menjadi komisaris di berbagai perusahaan ternama, antara lain Komisaris Utama PT Semen Indonesia, Tbk; Komisaris PT AKR Corporindo, Tbk; serta Komisaris Independen PT Unilever Indonesia, Tbk, dan PT AJ Sequislife. Selain itu, dia juga terjun ke dunia digital dan Internet, sebagai General Partner di Palapa Ventures, perusahaan venture capital yang berbasis di San Francisco dan menanamkan modal di berbagai startup di Silicon Valley, AS. Mahendra pun tercatat sebagai advisor Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) dan Badan Inovasi Teknologi Startups Kadin Indonesia.

Menjelaskan pertimbangannya menjadi penasihat untuk Bareksa, Mahendra mengatakan, “Masa depan hampir semua industri di dunia tergantung kepada keberhasilan mereka bertransformasi menuju model bisnis berbasis digital atau internet, dan tidak terkecuali bagi industri jasa keuangan, perbankan serta pasar modal di Indonesia. Oleh karena itulah, saya yakin Bareksa yang desain dan pengembangannya berbasis fintech bukan hanya akan maju pesat, namun juga menjadi mitra strategik bagi perusahaan-perusahaan jasa keuangan yang memiliki visi dan aspirasi yang sama.”

“Kami sungguh mendapat kehormatan dengan bergabungnya Pak Mahendra Siregar sebagai advisor Bareksa. Kesediaannya membantu kami menunjukkan kepercayaan luar biasa terhadap apa yang sedang kami rintis untuk mengembangkan fintech di Indonesia,” demikian disampaikan Karaniya Dharmasaputra, Founder dan CEO Bareksa. “Atas arahan dari Pak Mahendra, ditopang oleh tim engineer kami yang tangguh, mudah-mudahan Bareksa bisa berkembang menjadi sebuah perusahaan fintech yang memiliki jejaring internasional dan merambah ke pasar regional serta internasional.” 

Dijelaskan Karaniya, Bareksa merupakan perusahaan teknologi pertama yang mendapat lisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan RI sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (baca artikelnya dengan mengklik tautan ini). Saat ini, sebagai marketplace reksa dana independen yang baru diluncurkan pada pertengahan Januari 2015 lalu, Bareksa telah bekerja sama dengan 17 Manajer Investasi nasional maupun asing untuk memasarkan berbagai reksa dana secara online. Mereka antara lain adalah: Danareksa, Bahana, Trimegah, Sinarmas, Pratama, MNC, CIMB Principal, Sucorinvest, Avrist, Maybank, Mega, Syailendra, Phillip, Millenium, dan lainnya.

“Sebagai perusahaan fintech di bidang investasi, Bareksa terus mendukung program pemerintah, OJK dan pasar modal untuk mencapai target 5 juta investor pada tahun 2017 mendatang melalui teknologi Internet. Banyak nasabah kami di pelosok di luar Pulau Jawa yang tak terjangkau kantor bank dan perusahaan keuangan konvensional, tapi terhubung 24 jam melalui mobile-Internet, sehingga bisa didorong berinvestasi secara aktif di pasar modal. Karena itulah, ke depan fintech memiliki posisi yang semakin strategis untuk memperluas basis investor dalam negeri, terutama di tingkat perorangan/ritel, sehingga stabilitas pasar modal kita lebih berimbang dan tidak terlalu bergantung kepada arus dana investor asing yang masih berlangsung sampai saat ini. Pengalaman Bareksa selama ini membuktikan teknologi Internet dapat digunakan secara efektif untuk meningkatkan jumlah investor dan nilai investasi nasional sehingga memperkuat fondasi dan stabilitas pasar modal kita.”

* * *

Tertarik berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS