Bareksa.com- Walaupun mencatat penurunan laba, kinerja keuangan PT Elnusa Tbk (ELSA) sepanjang tahun 2015 masih jauh lebih baik dibanding merosotnya harga minyak dunia. Padahal kinerja perusahaan yang bergerak dibidang jasa minyak dan gas ini sangat tergantung dengan pergerakan harga minyak dunia.
Per akhir tahun 2015 laba anak usaha PT Pertamina ini hanya turun 7,4 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp379,7 miliar. Padahal di periode yang sama harga minyak mentah dunia ambrol 45,4 persen dari $100,32 per barel menjadi $54,73 per barel.
Turunnya laba ini pun tidak sebesar penurunan pendapatan yang mencapai 10,6 persen. Dan dari sisi neraca total aset ELSA per akhir tahun 2015 naik 3,5 persen mencapai Rp4,4 triliun dari akhir tahun sebelumnya Rp4,25 triliun.
Sayangnya kemampuan Elnusa menahan kinerja keuangan belum di respon positif oleh investor. Saat laporan keuangan 2015 irilis pada hari ini, harga saham ELSA menyusut 1,4 persen menjadi Rp277 per saham.
Grafik: Pergerakan Harga Saham ELSA Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Sementara pada transaksi hari ini, investor asing juga terpantau melakukan penjualan saham bersih (net sell) Rp3 miliar.
Investor asing paling banyak menjual saham anak usaha Pertamina ini melalui broker DBS Vickers Securities (DP) yang tercatat melakukan penjualan bersih saham sebanyak 90 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp280,4 per saham.
Harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) yang kembali ambrol 1,5 persen menjadi $31,67 per barel pada hari ini diduga menjadi faktor pelemahan harga saham ELSA. (np)
Grafik: Pergerakan Harga Minyak West Texas Intermediate (WTI) Secara Intraday
Sumber: Bloomberg.com