Bareksa.com - Harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) hari ini (Selasa, 2 Februari 2016) kembali terjerembab, setelah pekan lalu sempat melesat kencang. Pergerakan saham ELSA selama ini ternyata sangat berkorelasi positif (sejalan) dengan pergerakan harga minyak dunia, khususnya jenis Brent dan West Texas Intermediate (WTI) yang diperdagangkan di bursa AS.
Harga saham ELSA hingga jam 11:47 WIB turun 6,8 persen menjadi Rp206 dibanding penutupan kemarin Rp221. Penurunan harga saham ELSA sejalan dengan anjloknya harga kontrak minyak mentah di Negeri Paman Sam yang juga turun sekitar 6 persen kemarin.
Kemarin, kontrak Brent turun 5 persen menjadi US$34,24 per barel dan WTI turun 6 persen menjadi US$31,62 per barel. Bahkan, dalam perdagangan hari ini, harga kontrak Brent dan WTI juga masih melanjutkan penurunan masing-masing 1 persen dan 2 persen menjadi US$33,77 per barel dan US$31,02 per barel.
Hubungan erat antara harga minyak dunia dan saham ELSA ternyata sudah terjadi sejak lama. Bareksa memantau pergerakan keduanya selama setahun terakhir ini, dan hasilnya saham ELSA sangat bergantung dengan harga minyak dunia.
Grafik: Korelasi Pergerakan Harga Minyak Brent, WTI dan Saham ELSA
Sumber: Bloomberg, Bareksa.com
Seperti terlihat dalam grafik di atas, harga saham ELSA sempat menyentuh titik tertinggi setahun di Rp635 pada 13 Mei 2015. Pada perdagangan hari sebelumnya, harga minyak Brent dan WTI juga menguat. Namun, saat harga Brent dan WTI anjlok ke titik di bawah US$30 per barel awal tahun ini, harga ELSA pun menyentuh titik terendahnya di Rp174.
ELSA, yang 41 persen sahamnya dimiliki oleh PT Pertamina (Persero), merupakan penyedia jasa untuk perusahaan minyak dan gas. Bisnis ELSA saat ini meliputi tiga kategori, yaitu jasa hulu migas terintegrasi, jasa penunjang hulu migas dan jasa hilir migas.