Bareksa.com - Dalam situs resminya Ford Indonesia menyatakan mundur dari seluruh operasi di Indonesia pada semester kedua tahun ini setelah pangsa pasar Ford di industri otomotif nasional terus tergerus.
"Hal ini termasuk menutup dealership Ford dan menghentikan penjualan dan impor resmi semua mobil Ford," ujar Managing Director Ford Motort Indonesia Bagus Susanto.
Manajemen dari produsen mobil yang terkenal dengan model truknya itu tidak menyebutkan dengan pasti alasan penghentian operasi. Namun data asosiasi otomotif di Indonesia, Gaikindo memperlihatkan kinerja penjualan Ford lebih buruk dibandingkan dengan industri otomotif nasional yang juga sedang melemah tahun lalu.
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan otomotif nasional memang anjlok 16 persen menjadi 1,01 juta unit pada 2015 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Namun, penjualan Ford sendiri menyusut 58,5 persen pada 2015 menjadi hanya 4.986 unit dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya.
Grafik: Penjualan dan Pangsa Pasar Ford Indonesia
Sumber: Gaikindo
Bersamaan dengan menyusutnya volume penjualan, pangsa pasar Ford hanya tinggal 0,49 persen pada tahun lalu dibandingkan dengan tahun 2011 yang masih meraih pangsa pasar 1,75 persen. Selama empat tahun terakhir penjualan Ford selalu turun, hanya pada 2014 tercatat ada kenaikan 21 persen, itupun karena tahun 2013 yang memang lemah.
Bagus mengatakan konsumen Ford masih masih bisa datang ke diler resmi untuk mendapat layanan servis dan garansi sampai sebelum penutupan diler. Ford Indonesia, yang masuk ke pasar nasional sejak 2002, menaungi 44 jaringan diler di seluruh Indonesia, yang merupakan mitra usaha. Produk Ford di Indonesia termasuk sedan Focus, Fiesta, SUV Ecosport dan truk Ford Ranger.
Tidak hanya di Indonesia, Ford juga akan menutup operasi di Jepang. Pengembangan produk yang dilakukan di Jepang akan dialihkan ke tempat lain. Menurut juru bicara Ford Asia Pasifik, alasan dibalik penghentian operasi ini adalah karena dua faktor, yakni minimnya penjualan dan tak adanya pabrik perakitan.
"Di Indonesia, tanpa manufaktur lokal... tidak ada jalan sama sekali pabrikan dapat bersaing di pasar itu, dan kami tidak memiliki manufaktur lokal," ujar seorang juru bicara Ford Asia Pasifik yang berbasis di Shanghai, Tiongkok seperti dikutip oleh Reuters.
Selama ini, pasar di Indonesia memang masih dikuasai oleh PT Astra International Tbk (ASII) yang memegang merek Toyota dan Daihatsu asal Jepang. Astra menguasai sekitar 50 persen pasar nasional. (np)