Bareksa.com - Pemerintah hari ini (Kamis, 21 Januari 2016) akan melakukan peletakan baru pertama (groundbreaking) untuk proyek High Speed Train (HST) atau kereta cepat Jakarta - Bandung. Presiden Joko Widodo rencananya yang akan melakukan proses groundbreaking di perkebunan teh Mandalawangi, Walini, Cikalong Wetan, Jawa Barat. Proyek pembangunan High Speed Train ini akan dilakukan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
KCIC merupakan konsorsium patungan antara PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dengan China Railway International (CRI). PSBI menguasai 60 persen saham dan sisanya CRI. PSBI merupakan perusahaan gabungan perusahaan-persahaan milik negara, seperti PT Wijaya Karya (WIKA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Perkebunan Nusantara.
Pada tahap awal, jalur kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini akan mempunyai panjang 142 kilometer. Kereta ini akan menghubungkan beberapa stasiun, yakni Stasiun Halim Perdanakusuma (Jakarta Timur), Stasiun Karawang, stasiun Walini, dan Stasiun Tegal Luar (Gede Bage, Bandung).
Head of Research Universal Broker Satrio Hutomo memperkirakan pembangunan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung bisa mengangkat saham JSMR dan juga WIKA. "Minimal hari ini saham itu akan cenderung kuat," katanya kepada Bareksa di Jakarta.
Selama ini saham BUMN konstruksi memang cenderung naik seiring dengan program pemerintah yang fokus kepada saham infrastruktur. Namun, para investor masih menunggu laporan keuangan perusahaan full year tahun buku 2015.
Hari ini saham WIKA sudah bergerak naik 1,1 persen pada jam 11.18 menjadi Rp2.835. Adapun saham JSMR masih belum bergerak di harga Rp5.600.