Berita / / Artikel

Saham MAPI Anjlok 3,25% Setelah Serangan Bom di Depan Starbucks Sarinah

• 15 Jan 2016

an image
Suasana pasca bom meledak di kawasan Sarinah, Thamrin

Sebagian besar perusahaan di sektor perdagangan dan jasa juga mengalami penurunan

Bareksa.com - Jakarta hari ini (Kamis, 14 Januari 2016) diguncang serangan teroris yang meledakan granat dan bom ke pos polisi dekat Sarinah dan depan gerai kopi Starbucks di Gedung Jakarta Theatre. Ledakan tersebut turut berdampak pada pergerakan saham pengelola Starbucks, yakni PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI).  

Menyusul serangan terorisme tersebut, harga saham perusahaan yang IPO pada Oktober 2004 tersebut hari ini ditutup turun 3,25 persen menjadi Rp3.870 per lembar dari sebelumnya Rp4.000. Aksi jual asing atas perusahaan ini mencapai Rp206 juta.

Tidak hanya Starbucks, Mitra Adiperkasa juga mengelola penjualan beberapa merek terkenal di Indonesia, seperti SOGO, Domino's Pizza, dan juga Adidas. Namun, berdasarkan informasi dari laporan keuangan kuartal III-2015, Starbucks merupakan salah satu perusahaan dengan nilai aset tertinggi yang dimiliki oleh MAPI, yakni Rp688 miliar, di bawah SOGO sebesar Rp2,6 triliun.

Grafik: Pergerakan Harian Harga Saham MAPI


sumber: Bareksa.com

Tapi penurunan harga saham hari ini tidak hanya dirasakan oleh MAPI, sebagian besar perusahaan di sektor perdagangan dan jasa juga menurun, beberapa bahkan anjlok lebih dalam. PT Modern Internasional Tbk (MDRN) anjlok 9,24 persen, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) turun 3,33 persen, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 3,20 persen. Secara keseluruhan, indeks saham sektor perdagangan dan jasa turun 1,13 persen.

Perlu diketahui juga, MAPI tahun lalu menganggarkan dana sebesar Rp116 miliar untuk melakukan buyback atau pembelian kembali saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai dengan  18 November 2015 telah dipakai 17,96 persen atau sebesar Rp20 miliar. Transaksi tersebut dilakukan di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi signifikan.

Tags: