Bareksa.com – Setelah menambah berbagai layanan pada platform Go-Jek, mulai dari Go-Massage hingga Go-Box, Go-Jek dikabarkan akan merambah ke bisnis pulsa.
Berdasarkan catatan pertemuan antara Kim Eng dengan PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) di Singapura terungkap bahwa emiten yang bergerak di penjualan pulsa ini rencananya akan bekerja sama dengan Go-Jek untuk mendirikan Go-Pulsa. Nantinya Go-Jek akan menjadi salah satu jaringan (channel) penjualan pulsa untuk TELE.
Saat ini jaringan penjualan TELE dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pembelian pulsa jaringan tradisional yang berkontribusi 87 persen, pasar modern (modern trade) dengan kontribusi 3 persen dan jaringan perbankan dengan kontribusi 10 persen. Manajemen TELE mengungkapkan pertumbuhan paling tinggi saat ini berasal dari modern trade (misalnya melalui Alfamart dan Indomaret) dan pembelian pulsa lewat bank.
Marjin kotor dari kerja sama dengan Go-Jek diperkirakan sama dengan modern trade sebesar 3 - 3,5 persen. Pembayaran pulsa oleh pelanggan akan difasilitasi oleh Go-Jek sehingga TELE tidak akan kesulitan dalam segi penerimaan pembayaran pelanggan.
Grafik: Penjualan dan Laba Bersih TELE
Sumber: Bareksa.com
Bisnis voucher masih menjadi pendapatan utama bagi TELE. Per September 2015, pendapatan dari bisnis voucher naik 44 persen. Hal ini dipicu naiknya penggunaan data dari prepaid Telkomsel dengan rata-rata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/APRU) naik menjadi Rp40.000 pada 2015 dari Rp30.000 pada 2014.
Bisnis voucher TELE diuntungkan dengan restrukturisasi PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) melalui distribusi voucher. Pada 2015, TLKM memangkas jumlah klaster dan mengurangi distributor dari 90 menjadi 60 sehingga pangsa pasar TELE bertambah. Manajemen yakin di masa mendatang, TLKM akan memangkas klasternya kembali dan akan menguntungkan TELE.
Grafik: Penjualan TELE Per Segmen Bisnis
Sumber: IDX, Bareksa.com
Kim Eng merekomendasikan ‘buy’ dengan target harga Rp 1.200 untuk 2016. Harga penutupan TELE pada hari ini tercatat Rp705 sehingga terdapat potensi kenaikan hingga 70 persen.