Bareksa.com - James Moffett, pendiri Freeport McMoran Inc.—pemegang saham mayoritas PT Freeport Indonesia-- mundur sebagai komisaris dan juga jajaran direksi usai perusahaan tambang itu menunjuk dua direksi baru karena adanya tekanan dari salah satu pemegang saham, Carl Icahn.
Freeport menyatakan Moffett akan menjadi konsultan bagi jajaran direksi dan juga perusahaan terutama bagi operasional mereka di Indonesia.
Moffet (77 tahun) memegang peranan penting di pertambangan Grasberg, Papua, Indonesia yang banyak menyimpan cadangan emas dan tembaga. Tambang di Grasberg yang dikelola Freeport Indonesia menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Saat ini Freeport McMoran menguasai 90,64 persen Freeport Indonesia, sisanya 9,36 persen dimiliki Pemerintah Indonesia.
Saham Freeport McMoran anjlok lebih dari 9 persen menjadi $6,86 pada akhir perdagangan Senin waktu AS. "Setelah mempertimbangkan secara hati-hati, Dewan Direksi menilai perubahan posisi chairman merupakan yang terbaik bagi perusahaan dan juga pemegang saham," ujar juru bicara perusahaan seperti dilansir Reuters (Selasa, 29 Desember 2015). "Moffet dan jajaran komisaris sudah setuju soal pengunduran dirinya."
Carl Icahn yang memiliki 8,8 persen saham Freeport terus mengkritik pengeluaran perusahaan, struktur modal dan kompensasi untuk para eksekutif Freeport di tengah anjloknya harga komoditas pertambangan.
James Moffett, yang pensiunan tentara ini sering dipanggil dengan sebutan Jim Bob. Nama Jim Bob muncul dalam skandal ‘papa minta saham’ yang melibatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Setya Novanto dan pengusaha minyak M. Riza Chalid.
Dalam rekaman pertemuan antara Setya Novanto, Riza Chalid dan Direktur Utama Freeport Maroef Sjamsoeddin terungkap bahwa Setya dan Riza Chalid mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta bagian 20 persen saham Freeport Indonesia. Jatah saham itu sebagai imbalan atas perpanjangan kontrak karya Freeport selama 30 tahun ke depan.
Pada 2012, Jim Bob juga bertemu dengan Jendral (Purn) Luhut Binsar Panjaitan (sekarang Menteri Koordinator Politik dan Keamanan) di AS untuk membicarakan masalah Freeport di Indonesia.