JP Morgan Naikkan Rekomendasi Jadi Overweight, ASII Menghijau

Bareksa • 14 Dec 2015

an image
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Hiroyuki Fukui (kiri), Vice President TAM Suparno Djasmin (kedua kanan,) dan Direktur Marketing Rachmat Samulo berfoto bersama pada peluncuran mobil Toyota New Camry di Jakarta, Rabu (1/4). ANTARA FOTO/Audy Alwi

Pertimbangannya adalah penjualan kendaraan mulai pulih dan periode penurunan telah berakhir

Bareksa.com - JP Morgan menaikan rekomendasi untuk PT Astra Internasional Tb (ASII) dari 'Neutral' menjadi 'Overweight'. Artinya dalam waktu enam hingga dua belas bulan ke depan, harga saham ASII akan melebihi rata-rata kinerja semesta saham yang di-cover oleh analis JP Morgan.

Apa pertimbangan yang melandasi hal ini?

Semenjak awal tahun penjualan kendaraan roda empat telah anjlok 18 persen. Namun volume penjualan kendaraan mulai pulih pada September 2015, di mana 93.000 unit berhasil dijual. Angka ini berada di atas ekspektasi sehingga memicu harga saham ASII terangkat tajam pada Oktober 2015. Pertumbuhan penjualan kendaraan roda empat diperkirakan akan membaik pada kuartal kedua 2016.

Grafik : Pertumbuhan Penjualan Kendaraan Roda Empat

Sumber : JP Morgan, Gaikindo

Rekomendasi 'overweight' juga didasari oleh siklus penjualan kendaraan. Berdasarkan analisis historis, volume penjualan kendaraan roda empat memiliki siklus atau periode naik/turun. Volume penjualan akan kembali meningkat setelah periode penurunan. Menurut perhitungan, periode penurunan penjualan terjadi selama 14 bulan. JP Morgan menganggap periode penurunan telah berakhir karena tiga bulan terakhir, volume penjualan tercatat di atas rata-rata moving average 12 bulan.     

Namun,  ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, yaitu rendahnya penjualan Toyota Avanza. Padahal merk ini merupakan andalan ASII. Selain itu terdapat risiko operasional dari restrukturisasi struktur distributor. Perubahan struktur distributor yang dapat menghambat operasional dealer untuk sementara waktu. Pendapatan dari anak usaha yang terkait komoditas seperti PT United Tractor Tbk (UNTR) dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga menjadi risiko. 

Target harga yang dikalkulasi oleh JP Morgan untuk Desember 2016 sebesar Rp 7.200 atau 19 persen potensi kenaikan dari harga saham saat ini. Koreksi ASII sebesar 9,8 persen selama tiga hari terakhir dapat dijadikan momentum untuk mengoleksi saham tersebut. 

Grafik : Pergerakan Harga Saham ASII dan IHSG

 

Sumber : diolah Bareksa

Pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini (Senin, 14 Desember 2015), ASII tercatat membukukan kenaikan 2,54 persen menjadi Rp 6.050 di tengah anjloknya IHSG.