Berita / / Artikel

Porsi Investor Ritel Lokal ANTM Meningkat, Transaksi Saham Jadi Lebih Atraktif

• 12 Dec 2015

an image
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2). - (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Volume perdagangan saham ANTM meningkat jadi 161 juta saham per hari

Bareksa.com - Hasil laporan pemegang saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) ternyata menunjukkan minat investor ritel domestik lebih tinggi ketimbang investor asing dalam proses right issue akhir Oktober lalu.

Penawaran umum terbatas (rights issue) dilakukan ANTM pada 28 Oktober 2015 dan berhasil meraup dana hingga Rp5,37 triliun. Dalam aksi korporasi tersebut, ANTM menerbitkan saham baru sejumlah 1,74 miliar saham.

ANTM dalam aksi korporasinya menunjuk tiga sekuritas BUMN untuk menjadi penjamin emisi (underwriter) pelaksanaan aksi korporasi ini, yaitu Bahana Securities, Mandiri Sekuritas dan Danareksa Sekuritas. Tetapi rights issue ANTM dilakukan tanpa adanya pembeli siaga (standby buyer). Walhasil pada saat itu timbul risiko perseroan tidak memperoleh dana sesuai target untuk membiayai modal kerja bila pemegang saham ANTM dari publik tidak mengambil haknya.

Perseroan pun akhirnya menunjuk agen penjual internasional, yaitu Credit Suisse dan CIMB untuk menggaet investor asing bila publik tidak mengeksekusi hak mereka. Meskipun demikian, pada kenyataannya porsi investor ritel bertambah dan porsi asing yang berkurang.

Per akhir November 2015, porsi kepemilikan investor ritel domestik meningkat 1,04 persen dari akhir September 2015 menjadi 16,61 persen dari seluruh saham berdasarkan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia. Berbeda dengan porsi investor institusi domestik yang relatif flat, hanya berkurang menjadi 12,23 persen dari sebelumnya 12,33 persen. Sementara itu, kepemilikan investor asing berkurang menjadi 6,16 persen dibandingkan 7,1 persen sebelumnya.

Grafik Perbandingan Porsi Pemegang Saham ANTM Sebelum dan Sesudah Rights Issue

Sumber: Laporan Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom

Pemerintah, yang menyuntikan penyertaan modal negara senilai Rp3,5 triliun dalam aksi korporasi itu, mempertahankan kepemilikannya di ANTM yaitu tetap 65 persen.

Grafik Porsi Kepemilikan Saham ANTM Per November 2015


Sumber: Laporan Biro Administrasi Efek Datindo Entrycom

Yang menarik dibalik peningkatan jumlah saham beredar ANTM yang diiringi kenaikan porsi kepemilikan investor ritel domestik, terlihat volume perdagangan saham ANTM menjadi lebih atraktif dibandingkan sebelum right issue. Data Bareksa menunjukan rata-rata volume perdagangan harian saham ANTM sepanjang Januari-September 2015 hanya 12,5 juta saham per hari, tetapi pada periode November sampai dua minggu pertama bulan Desember 2015 ini melonjak menjadi 161 juta saham per hari.

Tetapi harga saham terus melorot. Harga saham ANTM sejak eksekusi rights issue per 28 Oktober 2015 sudah turun 23,10 persen hingga kemarin. Hari ini Jumat 11 Desember 2015, harga saham ANTM kembali terhempas dan menyentuh harga penutupan Rp295 per saham, level terendah selama 10 tahun terakhir. (np)

Tags: