Berita / / Artikel

Harga Minyak Dunia Ambrol, Benarkah AKRA Bisa Dulang Untung?

• 11 Dec 2015

an image
Pekerja mengambil contoh minyak mentah (crude oil) di sumur minyak PDVSA milik perusahaan pemerintah Venezuela, salah satu negara produsen yang tergabung dalam OPEC. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Harga minyak dunia capai level terendah dalam 6 tahun terakhir, Saham AKRA Sempat Menguat 14%

Bareksa.com - Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) memutuskan tidak mengurangi produksi. Hal ini semakin menegaskan kekhawatiran pasar akan kondisi kelebihan stok minyak di dunia. Berdasarkan pantauan Bareksa, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) berada di level $37,43 per barel, level terendah dalam enam tahun terakhir.

Tapi, keputusan OPEC tersebut ternyata bisa memberi berkah bagi salah satu perusahaan distributor minyak asal Indonesia, yakni PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Kenapa?  
 
Terkait hal tersebut, pendapat menarik yang dikemukakan dalam riset yang telah dilaporkan Citi Group kepada nasabah. "Penurunan harga minyak bisa memberi marjin lebih tinggi seperti yang telah terjadi sebelumnya," tulis analis Citi menanggapi penguatan harga saham AKRA.

Dilihat dari data historis, turunnya harga minyak sejak kuartal III-2014 terbukti bisa mengerek merjin laba AKRA. Pada pertengahan 2014  -- sebelum harga minyak merosot -- marjin keuntungan AKRA masih berada di kisaran 5 persen.

Tapi pada kuartal III tahun ini, seiring dengan turunnya harga minyak dunia sebesar 61 persen, marjin keuntungan AKRA naik mencapai angka 8 persen. Hal itu didukung penurunan beban pokok penjualan dan pendapatan sampai 15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Grafik: Harga Minyak & Marjin Laba AKRA


sumber: Laporan Keuangan, diolah Bareksa  

Perlu diketahui juga bahwa peningkatan marjin laba AKRA ke level 8 persen terjadi di tengah kondisi turunnya pendapatan perusahaan sebesar 11 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal itu antara lain didorong langkah pemerintah menurunkan harga BBM pada kisaran 10-12 persen pada 2015.  

Di bursa saham, pada tanggal 1 - 8 Desember 2015 harga saham AKRA terbang 14 persen ke level Rp7.150 per saham. Lonjakan harga juga didukung masuknya AKRA ke dalam indeks MSCI Indonesia, yang merupakan indeks acuan bagi investor asing. (Baca juga: Ini Daftar Emiten yang Masuk dan Keluar MSCI Global Standard & Small Cap Index)

Sayangnya, hari ini (Kamis, 10 Desember 2015) AKRA terkoreksi 6,64 persen ke level 6.675 per saham. Namun, jika ditotal dari  1 Desember hingga hari ini, harga saham AKRA masih menguat 7,2 persen, lebih baik dari IHSG yang merosot 2,1 persen di periode yang sama.

 

Tags: