Berita / / Artikel

Diisukan Akuisisi Oleh Felda Batal, Harga Saham BWPT Amblas 9,5%

• 17 Nov 2015

an image
Dua pekerja mengumpulkan tandan buah sawit di Pelalawan, Riau, Selasa (22/9). Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) kelapa sawit akan melakukan penanaman kembali atau replanting untuk 15 ribu hektare lahan pada 2015 dan menargetkan 100 ribu hektare pada tahun 2016. ANTARA FOTO/Regina Safri

Namun sebelumnya, FGV telah mengumumkan perpanjangan waktu untuk melakukan due diligencehingga 30 Novemeber

Bareksa.com - Harga saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) menurun tajam hingga mencapai batas penolakan otomatis (auto rejection) akibat persentase pelemahannya terlalu besar dalam sehari. Anjloknya harga saham produsen sawit itu seiring dengan  beredarnya rumors di pelaku pasar modal bahwa akuisisi BWPT oleh Malaysia Felda Global Ventures (FGV) akan dibatalkan.

Pada perdagangan hari ini (Senin, 16/11), harga BWPT anjlok 9,5 persen menjadi Rp171 dari sebelumnya Rp189. Bahkan antrean jual-beli saham BWPT mengalami penolakan otomatis, dengan antrean jual mencapai 363 ribu lot, sedangkan antrean belinya 0 lot.

Berdasarkan pantauan Bareksa, J.P Morgan (BK) tercatat sebagai penjual terbesar saham perkebunan kelapa sawit ini sebanyak 99.421 lot senilai Rp1,7 miliar pada harga rata-rata Rp174,2.

Nilai transaksi oleh BK setara 18,6 persen jika dibandingkan dengan seluruh transaksi BWPT hari ini yang mencapai Rp9,1 miliar.

Selain BK, Sinarmas Sekuritas (DH) juga tercatat sebagai penjual terbesar kedua. DH melepas saham BWPT sebanyak 46 ribu lot dengan nilai transaksi mencapai Rp806 juta.

Pergerakan Harga Saham BWPT Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Media Malaysia pekan lalu, The Edge, FGV dikabarkan meminta diskon besar untuk harga akuisisi dari nilai yang ditawarkan sebelumnya. Besaran diskon tersebut sekitar 30 persen dari harga penawaran awal, seperti ditulis oleh The Edge mengutip sumber yang enggan disebut namanya.

Sumber tersebut mengatakan latar belakang negosiasi harga tersebut adalah kondisi pasar komoditas sawit yang sedang lemah, diiringi dengan depresiasi terhadap ringgit. Namun, FGV tidak menyalahkan pihak Rajawali.

Di sisi lain, harga saham FGV yang diperdagangkan di Bursa Malaysia sudah mengalami sedikit kenaikan, setelah menyentuh level terendah tahun ini 1,19 ringgit pada 26 Agustus 2015. Saat ini, harga saham FGV menyentuh 1,78 ringgit, mendekati level 1,86 ringgit sebelum FGV mengumumkan transaksi akuisisi senilai US$680 juta pada 12 Juni lalu.

Angka penawaran akuisisi tersebut terbilang mahal bila dilihat dari harga saham BWPT di pasar reguler. Selain itu, depresiasi ringgit terhadap dolar AS juga membawa nilai akuisisi semakin tinggi. Saat MOU diteken, harga akuisisi setara 2,8 miliar ringgit. Akan tetapi nilai tukar ringgit sudah melemah 16 persen terhadap dolar AS dan mendorong nilai akuisisi menjadi sekitar 3,2 miliar ringgit.

Manajemen Rajawali belum bisa dikonfirmasi mengenai rumors tersebut. Namun sebelumnya, FGV telah mengumumkan perpanjangan waktu pelaksanaan uji kelayakan (due diligence) dalam rangka akuisisi saham BWPT dari Grup Rajawali

CEO FGV Dato’ Mohd Emir Mavani Abdullah mengatakan “due diligence untuk rencana akuisisi tersebut akan diperpanjang hingga 30 November 2015”. Padahal, sebelumnya transaksi tersebut ditargetkan rampung pada  Oktober 2015. (Baca juga: Felda Perpanjang Masa Due Diligence Akuisisi BWPT)

FGV akan mengakuisisi 37 persen saham BWPT dari Rajawali Corpora yang dikendalikan oleh taipan Peter Sondakh. Transaksi dengan uang tunai dan tukar guling saham tersebut bernilai $680 juta atau Rp9 triliun setara dengan Rp765 per saham.

 

Tags: