Penurunan Biaya Logistik Sudah Dirasakan TMAS, Simak Data Berikut

Bareksa • 06 Nov 2015

an image
Sebuah kontainer di turunkan di Pelabuhan Beton, Sekupang, Batam (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

Temas memiliki rute "pendulum" yakni rute utama dalam program tol laut pemerintah

Bareksa.com - Bisnis pengiriman kargo di Indonesia mulai cerah seiring dengan upaya pemerintah dalam menurunkan biaya logistik. Hal ini memberi dampak positif bagi perusahaan pelayaran khusus kargo yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS).

Mengutip laporan riset CIMB Securities kepada nasabah Rabu, 4 November 2015, disebutkan bahwa pemerintah sedang memprioritaskan program pemangkasan biaya logistik dari 27 persen menjadi kurang dari 20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2020. Hal ini juga didukung dengan pernyataan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan Kamis 22 Oktober 2015. "Dari 27 persen menjadi 20 persen dalam lima tahun itu sudah bagus," kata Jonan seperti dikutip dari Sinar Harapan .

Salah satu perusahaan yang sudah merasakan manfaat nyata dari program pemerintah tersebut adalah TMAS. Perusahaan ini merupakan perusahaan kapal kargo terbesar yang tercatat di BEI dilihat dari kapasitas angkut total yang mencapai 13,1  ribu TEUs dengan kepemilikan sebanyak 22 kapal,  mengalahkan PT Samudra Indonesia Tbk (SMDR) yang memiliki kapasitas 11,2 ribu TEUs dengan 18 kapal.  

Pada Januari - September 2015, turunnya beban jasa bongkar muat TMAS mencapai 14 persen dari sebelumnya Rp378 miliar menjadi Rp325 miliar. Hal ini menunjukkan adanya efisiensi operasional perusahaan seiring dengan upaya penurunan biaya logistik oleh pemerintah.   

Grafik: Pertumbuhan Biaya Bongkar Muat TMAS


sumber: Laporan Keuangan, diolah Bareksa

Dengan turunnya beban jasa bongkar muat, laba bersih TMAS secara signifikan naik 71,1 persen menjadi Rp231 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp135 miliar. Padahal pendapatan TMAS sepanjang sembilan bulan hanya naik 0,8 persen menjadi Rp1,18 triliun dari sebelumnya Rp1,17 triliun.

Grafik: Kinerja TMAS Kuatal III 2015


sumber: Laporan Keuangan, diolah Bareksa

TMAS sejak 2014 sudah mengoperasikan rute pendulum Belawan-Jakarta-Surabaya-Makassar-Bitung yang merupakan bagian utama dari konsep tol laut pemerintah. Hal ini terbukti meningkatkan kinerja perseroan pada 2014, di mana pendapatan naik drastis 30 persen dari tahun sebelumnya.

Gambar: Rute Pelayaran TMAS


sumber: Laporan Tahunan

Gambar di atas menunjukkan rute perjalanan perusahaan yang lebih dikenal dengan nama Temas Line ini. Garis kuning merupakan rute tol laut TMAS dan merupakan rute yang menghubungkan lima pelabuhan utama atau pelabuhan Hub sebelum kargo disalurkan ke pelabuhan-pelabuhan kecil atau pelabuhan feeder.

Gambar: Peta Program Tol Laut


sumber: Bappenas