Total Kontrak Waskita Berpotensi Naik 80%, Pendapatan Diproyeksi Naik 2 X Lipat

Bareksa • 05 Nov 2015

an image
Pekerja menyelesaiakan proyek konstruksi jalan layang tol akses Tanjung Priok di Jakarta, Selasa (5/5). BPS menilai realisasi proyek infrastruktur yang dananya cair pada Mei 2015 itu akan memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami perlambatan menjadi 4,71 persen pada triwulan I 2015. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pendapatan Waskita 54 persen dari nilai kontrak

Bareksa.com -  PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp3,5 triliun pada Juli lalu, ternyata merupakan kontraktor BUMN  yang sangat efisien dalam mengerjakan kontrak. Rata-rata dalam lima tahun terakhir perusahaan bisa menyisihkan pendapatan sebesar 54 persen dari total kontrak yang dikerjakan. (Baca Juga:PMN 2016 Ditolak DPR, Waskita Jadi Kontraktor BUMN Terkuat)

Pada 2011, perseroan berhasil menghasilkan pendapatan Rp7,2 triliun dari total kontrak yang dikerjakan sebesar Rp14,5 triliun. Kemudian pada 2012, WSKT menghasilkan pendapatan Rp8,8 triliun dari total kontrak Rp18,8 triliun. Pada 2013 semakin meningkat, dari total  kontrak Rp22,1 triliun, Waskita berhasil meraih pendapatan sebesar Rp9,6 triliun.

Grafik: Presentase Pendapatan Terhadap Total Kontrak


sumber: Waskita Karya, diolah Bareksa

Namun, pada 2014, tingkat efisiensi kontrak Waskita sedikit menurun. Total pendapatan yang diterima Waskita pada 2014 sebesar Rp10,2 triliun atau hanya 37,07 persen dari total kontrak sebesar Rp33,16 triliun. Hal ini terjadi karena kontrak baru yang diraih Waskita membeludak sampai 70 persen dari tahun sebelumnya.

Grafik: Pertumbuhan Kontrak Waskita


sumber: Waskita Karya

Tahun lalu, WSKT kebanjiran kontrak sejumlah proyek strategis di antaranya tol Pejagan-Pemalang, tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan juga tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Proyek-proyek tersebut belum menghasilkan pendapatan pada 2014 karena baru mulai dikerjakan pada awal tahun ini.

Tahun ini Wasita menargetkan kontrak baru sebesar Rp39 triliun. Dengan carry over (kontrak bawaan tahun sebelumnya) sebesar Rp20,2 triliun, dan diasumsikan bisa mencapai target kontrak baru  2015, maka total kontrak yang berpotensi dikelola Waskita pada tahun ini mencapai Rp59,2 triliun atau naik 79 persen dari tahun sebelumnya. 

Kemudian, jika Waskita mampu untuk meraih pendapatan sebesar 37 persen dari total kontrak (sama dengan tahun 2014), maka Waskita berpotensi meraih pendapatan Rp21,9 triliun pada akhir 2015 ini atau naik dua kali lipat dari 2014.   

Grafik: Proyeksi Pendapatan Waskita 2015


sumber: Bareksa