Bareksa.com - Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) atau disebut pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2015 tercatat sebesar 4,73 persen (year-on-year) atau lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya 4,67 year-on-year. Namun, angka ini di bawah konsensus sebesar 4,8 persen. Bank Indonesia pun sempat menyebutkan pertumbuhan ekonomi kuartal III akan berada di level 4,85 persen.
Dibandingkan dengan China dan Amerika Serikat yang lebih dulu mengumumkan pertumbuhan ekonomi, Indonesia terhitung cukup baik. Kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu mengalami perlambatan ekonomi. China hanya bertumbuh 6,9 persen, lebih rendah dari periode sebelumnya 7 persen, sedangkan Amerika Serikat turun cukup signifikan dari 2,7 persen menjadi 2 persen.
Grafik Pertumbuhan Ekonomi (year-on-year)
Sumber : BPS, tradingeconomics
Bila dilihat dari komponen pembentuk PDB, pada kuartal III pengeluaran pemerintah bertumbuh 6,56 persen atau naik signifikan dari kuartal kedua 2015 yang hanya tumbuh 2,28 persen. Hal ini merupakan berita positif. Realisasi belanja negara sesuai Anggaran Pendapatan Belanja Negara sampai dengan Juli 2015 mencapai 46 persen dan diharapkan akan lebih cepat menjelang akhir tahun.
Namun, komponen konsumsi rumah tangga yang diharapkan para ekonom meningkat ternyata malah turun. Konsumsi rumah tangga tercatat 4,96 persen atau lebih rendah dari kuartal II 2015 sebesar 4,97 persen. Salah satu indikator konsumsi, seperti data pertumbuhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) masih negatif, sedangkan indikator konsumsi lain, yaitu penjualan otomotif yang telah membaik belum mampu mendorong pertumbuhan konsumsi.
Beberapa Komponen PDB (year-on-year)
Sumber : BPS, Bareksa.com
Grafik Penjualan Otomotif
Sumber : Mandiri Sekuritas, CEIC
Grafik Konsumsi Rumah Tangga dan PPN
Sumber : Mandiri Sekuritas